Jumat, 15 Agustus 2014 Reporter: Hendi Kusuma Editor: Dunih 7845
(Foto: doc)
Merebaknya virus Ebola (Ebola Virus Disease/EVD) di negara Afrika diminta diwaspadai calon jamaah haji Indonesia. Untuk mencegah penyebaran virus mematikan tersebut Kementerian Kesehatan dan Pemprov DKI akan memberikan pengarahan wawasan dan pencegahan dini tentang virus Ebola kepada Tim Haji dan Umrah yang akan berangkat ke Tanah Suci.
Kasudin Kesehatan Jakarta Barat, Widyastuti mengatakan, pengarahan kesehatan tersebut sangat penting dilakukan mengingat jumlah korban yang meninggal akibat Ebola telah mencapai 1.700 jiwa. Untuk itu jamaah haji dan umrah Indonesia harus waspada dan menghindari kontak langsung dengan orang yang memiliki ciri-ciri terjangkit penyakit mematikan tersebut.
"
Kita tahu di Tanah Suci banyak juga jamaah haji dan umrah asal Afrika, untuk itu jamaah Indonesia diminta untuk waspada ," ucapnya, Jumat (15/8).Widya menambahkan, gejala awal penyakit Ebola yaitu flu dan demam. Kemudian virus itu menyebabkan pendarahan eksternal dari mata dan gusi, dan pendarahan internal yang dapat menyebabkan kegagalan organ. Menurutnya penyebaran virus Ebola tidak melalui udara, tapi melalui kontak langsung dengan penderita baik melalui darah atau sekret tubuh dan feses.
"Ada tiga hal yang kita lakukan agar Ebola tidak masuk dan menyebar di Indonesia yaitu pencegahan dini, identifikasi, dan tanggap darurat," tambah Widya.
Berdasarkan laporan dari kepala 56 puskesmas kelurahan dan 8 puskesmas kecamatan, wilayah Jakarta Barat sampai saat ini tidak ada tanda-tanda atau orang yang terkena virus Ebola. Namun begitu, pihaknya tetap meningkatkan kewaspadaan, termasuk dengan melakukan monitoring orang di Bandara Soekarno Hatta dengan thermoscanner (pemindai panas suhu tubuh).