Jumat, 09 Mei 2014 Reporter: Erna Martiyanti Editor: Widodo Bogiarto 4043
(Foto: doc)
Bagi umat Islam yang hendak beribadah umrah ke Arab Saudi, kini harus lebih berhati-hati, karena di sana sedang ada wabah virus Middle East Respiratory Syndrome Corona Virus (MERS-CoV) dan telah menelan korban lebih dari 100 jiwa. Salah satunya dalah warga asal Medan, Sumatera Utara, yang meninggal dunia, usai pulang dari tanah suci.
Di DKI Jakarta sendiri, tercatat ada 11 warga yang baru saja pulang umrah suspect atau mengalami gejala MERS. Namun setelah diperiksa lebih lanjut ke-11 jamaah tersebut negatif dari virus tersebut.
"Kemarin dari umrah ada 11 jamaah suspect. Tapi suspect loh, nanti ditulis positif lagi. Itu hanya gejala, tapi setelah kita periksa negatif," kata Kepala Dinas Kesehatan DKI, Dien Emmawati, Jumat (9/5).
Menurut Dien, setibanya di Bandara Soekarno-Hatta, jamaah akan langsung menjalani proses scan. Jika ada gejala, akan langsung dibawa ke Rumah Sakit Penyakit Infeksi Sulianti Saroso. Rumah sakit tersebut memang yang ditunjuk oleh Kementerian Kesehatan untuk menangani jamaah yang pulang dari umroh atau haji.
"Gejala yang dialami batuk dan panas. Jamaah yang baru tiba akan langsung di-scan di bandara. Itu dari Kementerian Kesehatan," ujar Dien.
Sementara itu, untuk pencegahan agar jamaah di ibu kota tidak terkena virus membahayakan saat berada di Arab Saudi, Dinas Kesehatan DKI telah melakukan sosialisasi, baik kepada biro perjalanan maupun pihak rumah sakit dan puskesmas.
Dikatakan Dien, untuk biro perjalanan diberikan sosialisasi terkait dengan pencegahan yang bisa disampaikan kepada jamaah. Salah satunya, Dien mengingatkan, agar jamaah bisa hidup sehat dengan rajin cuci tangan. Selain itu, biro perjalanan diimbau agar tidak membawa jamaahnya wisata ke peternakan unta. Terlebih tidak disarankan jamaah meminum susu unta muda. Karena virus ditularkan melalui unta.
"Seluruh biro perjalanan yang memberangkatkan haji dan umrah supaya jamaah tidak tertular seperti apa itu kita infokan. Kunci pencegahannya adalah perilaku hidup bersih dan sehat. Jangan dekat-dekat binatang, karena MERS virusnya banyak di unta muda. Kita sampaikan juga jamaah jangan diajak wisata ke unta dan minum susu mentahnya," ujarnya.
Sementara kepada para dokter rumah sakit dan puskesmas, diberikan sosialisasi terkait cara penanganan pasien yang terjangkit virus MERS. "Ini kan penyakit baru, jadi dokter puskesmas, dokter rumah sakit kita kumpulkan, MERS itu apa, kemudian pencegahan dan penanganan seperti apa," tukasnya.
Tidak hanya itu, pihaknya juga telah membuat leaflet terkait dengan informasi virus MERS. Sehingga diharapkan jamaah yang berangkat haji atau umrah bisa lebih waspada.