Rabu, 14 Mei 2014 Reporter: Hendi Kusuma Editor: Widodo Bogiarto 6171
(Foto: doc)
Untuk menangkal virus Middle East Respiratory Syndrome Corona Virus (MERS-CoV) asal Arab Saudi masuk ke Jakarta, Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta mengerahkan petugas kesehatan untuk melakukan pengawasan di Bandara Soekarno-Hatta. Pasalnya, setiap bulan, rata-rata 20 ribu warga DKI menunaikan ibadah umrah ke Arab Saudi.
Virus MERS memang akhir-akhir menjadi ancaman serius bagi jamaah yang melaksanakan ibadah haji atau umrah ke tanah suci. Tercatat sudah ratusan orang wafat di seluruh dunia akibat keganasan virus tersebut. Di Jakarta sendiri, Dinkes DKI menemukan 11 jamaah pulang umrah yang suspect virus MERS ketika menjalani proses scan di Bandara Soekarno-Hatta. Tapi setelah diperiksa, hasilnya negatif.
"Setiap bulan ada sekitar 20.000 jamaah asal DKI yang berangkat umrah. Hal ini jelas membuat Jakarta menjadi potensi terhadap penyebaran virus MERS," kata Staf Seksi Wabah dan Surveilans Dinkes DKI, Sahruna, Rabu (14/5).
Sahruna menjelaskan, petugas kesehatan di Bandara Soekarno-Hatta bertugas mengawasi para jamaah yang baru pulang umrah. Selain itu, mereka juga akan dicek melalui pemindai suhu tubuh. Apabila ada gejala virus MERS, jamaah akan diperiksa secara manual.
"Gejala-gejala virus MERS antara lain demam, batuk, bersin, sesak napas, sakit dada, lemah, gagal ginjal, dan diare. Kalau memang ada indikasi nantinya akan dirujuk ketiga rumah sakit," ujar Sahruna. Ketiga rumah sakit itu adalah, RSCM di Jakarta Pusat, RSUP Persahabatan di Jakarta Timur, dan RS Sulianti Saroso di Jakarta Utara.
Sementara itu, Kasie Pengendali Masalah Suku Dinas Kesehatan Jakarta Barat, Irma Rianti menambahkan, selain mempatkan petugas di bandara, Dinkes DKI gencar melakukan sosialisasi tentang virus MERS di masing-masing wilayah.
"Sosialisasi ini terus kita lakukan melalui biro-biro perjalanan haji dan umrah, rumah sakit dan puskesmas. Tujuannya agar para jamaah dapat selalu berhati-hati selama berada di tanah suci," kata Irma.