Kamis, 06 November 2014 Reporter: Erna Martiyanti Editor: Dunih 4071
(Foto: Yopie Oscar)
Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta membenarkan adanya alokasi anggaran yang tiba-tiba muncul di Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2014 untuk membeli alat pemadam kebakaran. Namun, meski telah dianggarkan, dananya tidak digunakan karena Dinkes DKI tidak membutuhkan alat tersebut.
Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Dien Emmawati mengatakan, pihaknya menemukan kegiatan fiktif yang berada pada pos anggaran di dinasnya. Padahal, pihaknya tidak pernah mengajukan kegiatan tersebut. Kendati demikian, anggaran tersebut tidak digunakan. Sehingga menjadi Sisa Lebih Penggunaan Anggaran (Silpa).
"Ini perlu diklarifikasi. Memang ada uangnya, tapi tidak kami kerjakan kegiatan itu dan menjadi Silpa," kata Dien, seusai mendampingi Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama, di Balaikota DKI Jakarta, Kamis (6/11).
Anggaran siluman itu, diposkan untuk membeli alat pemadam kebakaran. Anggaran pengadaan alat pemadam kebakaran itu tersebar untuk ditempatkan di suku dinas kesehatan, dinas, puskesmas kelurahan, puskesmas kecamatan, hingga Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD).
Diakui Dien, pembelian alat tersebut bukanlah kewenangannya. Sebab, sudah ada dinas tersendiri yang menanganinya yakni Dinas Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana (Damkar dan PB). Dirinya telah melaporkan kepada Basuki bahwa anggaran tersebut tidak akan digunakan.
"Kami tidak usulin itu, untuk apa alat itu? Kalau ada kebakaran atau peristiwa lain kan tinggal telepon pemadam kebakaran. Saya juga tadi sudah ditanya Pak Plt Gubernur (Basuki), saya bilang saja kalau anggaran itu tidak dipakai, ngapain juga dikerjakan," tegas Dien.
Seperti diketahui, Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP) DKI Jakarta menemukan adanya kegiatan fiktif di Dinas Kesehatan DKI pada APBD 2014. Setidaknya ada sebanyak 34 kegiatan yang ditemukan dengan jumlah anggaran siluman sebesar Rp 33,442 miliar.