Selasa, 04 November 2014 Reporter: TP Moan Simanjuntak Editor: Widodo Bogiarto 5017
(Foto: doc)
Pengoperasian Rumah Pemotongan Hewan (RPH) Babi di RW 04, Kelurahan Kapuk, Cengkareng, Jakarta Barat yang dibangun secara modern serta tidak lagi mencemari lingkungan terpaksa ditunda. Pasalnya, anggaran pengadan pasokan listrik senilai Rp 3 miliar mendadak dicoret Badan Pengelola Keuangan Daerah (BPKD) DKI Jakarta.
Awalnya Pemkot Administrasi Jakarta Barat berencana mengoperasikan RPH Babi tersebut pada Januari 2015 mendatang. RPH itu sendiri dibangun dengan instalasi pengolahan air limbah (Ipal) serta alat pemotong modern.
"Harusnya Januari tahun depan sudah beroperasi. Namun tiba-tiba anggaran pengadaan listrik dicoret, padahal anggaran itu sudah lolos ULP (Unit Layanan Pengadaan Barang dan Jasa)," kata Darjamuni, Kepala Dinas Kelautan dan Pertanian DKI Jakarta, Selasa (4/11).
Darjamuni mengungkapkan, RPH Babi yang baru, menempati lahan seluas 1,7 hektare. Posisinya tepat berada di seberang RPH lama. "Pembangunan RPH ini merupakan harapan Pak Joko Widodo agar tidak lagi menggangu warga sekitarnya," ujarnya.
Di sisi lain, penundaan pengoperasian RPH baru juga secara otomatis mengganjal peningkatan permintaan pasar akan pasokan daging babi, dari 500 ekor menjadi 1.000 ekor perhari.
Sementara, kondisi RPH Babi yang ada saat ini jauh dari syarat higienis. Bau busuk dari RPH yang dikelola PT Dharma Jaya itu sudah sangat menyengat, karena limbah hasil pemotongan dibuang sembarangan ke saluran air.