Jumat, 31 Oktober 2014 Reporter: Budhi Firmansyah Surapati Editor: Dunih 3482
(Foto: doc)
Bukan hanya banjir yang harus diwaspadai Pemkot Adminitsrasi Jakarta Utara saat musim hujan bulan November mendatang, tapi serbuan sampah yang terbawa arus air juga perlu diantisipasi. Bahkan, jumlahnya diprediksi meningkat dari 1.200 ton menjadi 1.400 ton.
Kasie Pengendalian Kebersihan Sudin Kebersihan Jakarta Utara, Sutadi memperkirakan, peningkatan volume sampah di musim penghujan mencapai lebih dari 200 ton. Diperkirakan peningkatan sampah tersebut, hampir seluruhnya berasal dari 13 sungai yang bermuara di Jakarta Utara seperti Kali Angke, Kali Sunter, serta Kali Ciliwung. Menurutnya, dari 1.200 ton sampah, 280 ton di antaranya merupakan sampah yang terbawa air.
"
Kita belum bisa pastikan. Tapi kalau berdasar tahun lalu, peningkatan yang terjadi mencapai 200 ton ," ujarnya, Jumat (31/10).Sutadi menambahkan, berdasarkan pengalaman tahun lalu, peningkatan terbesar tejadi di Kecamatan Penjaringan. Namun demikian dirinya belum bisa memprediksi presentase kenaikan di antara kecamatan lain.
Selama ini, untuk mengangkut sampah, sebanyak 1.762 petugas lapangan (PL) yang terdiri atas 700 petugas lepas, 589 petugas reguler, dan 473 petugas dari Sudin Pertamanan dan Sudin Pekerjaan Umum Tata Air disiagakan. Sedangkan untuk menghadapi musim penghujan ini, Sutadi mengaku akan mengintensifkan pengawasan.
"Kita tidak melakukan penambahan. Tapi kalau ada penumpukan akan kita mobilisasi petugas agar konsentrasi di titik tersebut," tandasnya.