Kamis, 30 Oktober 2014 Reporter: Andry Editor: Dunih 6265
(Foto: doc)
Badan Penangggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI telah menyiapkan sejumlah langkah untuk menghadapi bencana banjir di ibu kota menjelang puncak musim penghujan yang diprediksi akan berlangsung Januari 2015 mendatang. Dari sejumlah lokasi yang diprediksi mengalami banjir, mayoritas berada di wilayah Jakarta Barat dan Jakarta Utara.
Kepala Seksi Informatika BPBD DKI, Bambang Surya Putra mengatakan, di puncak musim penghujan pada Januari tahun depan, diperkirakan akan ada 125 kelurahan yang kemungkinan terendam banjir.
"Paling banyak itu kelurahan di wilayah Jakarta Barat dan Utara (Jakut). Kemudian di Jakarta Timur dan Jakarta Selatan dengan proporsi seimbang," katanya, Kamis (30/10).
Menurut Bambang, 125 kelurahan yang diprediksi terendam banjir itu yakni wilayah-wilayah yang dilalui sungai besar seperti Kali Ciliwung, Kali Angke, Kali Krukut dan Kali Sunter.
"Dari 125 kelurahan yang diperkirakan banjir itu, kemungkinan ada 615 RW yang terendam," tambahnya.
Walau demikian, kata Bambang, 125 kelurahan yang terancam terendam itu baru sebatas perkiraan. Sebab, sampai kini, pihaknya belum mendapat informasi secara jelas, rinci dan detail dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).
"Itu untuk prediksi kontijensi. Tetapi kita belum dapat informasi detail dari BMKG apakah curah hujan tahun ini lebih besar dari tahun kemarin atau tidak," ujarnya.
Bambang menambahkan, pihaknya telah menyiapkan sejumlah langkah sejak dini untuk menghadapi bencana banjir di puncak musim penghujan yang diprediksi terjadi Januari mendatang. Di antaranya, menyusun rencana kontijensi tingkat Provinsi DKI dan menggelar kegiatan gladi penanggulangan bencana yang sedang berlangsung di Jakarta Timur. Tak hanya itu, pihaknya juga telah menggelar pelatihan-pelatihan menghadapi banjir seperti menyiapkan kader-kader untuk tanggap darurat yang tergabung dalam Tim Reaksi Cepat (TRC).
"TRC di setiap kelurahan ada dua orang. Sampai kini sudah ada empat angkatan. Tahun ini, yang dilatih jadi kader TRC itu kira-kira 200 orang," bebernya.
Ia melanjutkan, selain menyiapkan Sumber Daya Manusia (SDM), pihaknya tak lupa melakukan pengecekan sarana penanggulangan banjir, mulai dari perahu karet, pompa pengendali banjir sampai dengan kendaraan operasional khusus untuk penanggulangan bencana. "Kita juga koordinasi dengan sembilan instansi yakni Dinas Pekerjaan Umum, Dinas Sosial, Dinas Perhubungan, Dinas Kesehatan, Satuan Polisi Pamong Praja, Dinas Energi, Dinas Kebersihan, Dinas Pertamanan dan Pemakaman, serta Dinas Pemadam Kebakaran," tukasnya.