Sabtu, 25 Oktober 2014 Reporter: TP Moan Simanjuntak Editor: Lopi Kasim 5190
(Foto: TP Moan Simanjuntak)
Terowongan penyeberangan orang (TPO) bawah tanah di Tamansari, Jakarta Barat, kondisinya sangat memprihatinkan. Bagaimana tidak, fasilitas berupa kolam air mancur dan tanaman di sekitar kolam tidak terawat serta banyak dipenuhi pedagang kaki lima (PKL). Alhasil, selain membuat TPO tersebut terlihat kumuh, juga membuat warga yang melintas menjadi tidak nyaman.
Pantauan beritajakarta.com, air di dalam kolam terlihat kehijauan dan cenderung hitam. Peralatan di tengah kolam untuk pancuran air tidak berfungsi. Tak hanya itu, tanaman di sekeliling kolam mati. Kondisi tersebut semakin parah dengan banyaknya PKL yang berjualan dengan berjejer di sepanjang lorong. Akibatnya, pagi dan sore saat waktu pergi dan pulang kerja, masyarakat yang melintas menjadi terhalang.
Lisda (38), warga RT 04/07, Kelurahan Pinangsia, Kecamatan Tamansari, mengaku setiap hari melintasi TPO bawah tanah untuk naik bus Transjakarta menuju kantornya di Jl Sudirman. Namun, dirinya sangat menyesalkan tidak terawatnya TPO tersebut.
“Keberadaan TPO ini sangat penting karena untuk menuju halte Transjakarta Beos tidak lagi harus menyebarangi jalan yang ramai kendaraan. Tapi, secara perlahan fasilitasnya seperti kolam air mancur, tanaman jadi tidak terawat hingga jadi tampak kusam. Selain itu PKL-nya juga ditertibkan karena menganggu masyarakat yang melintas,” ujarnya, Sabtu (25/10).
Selain itu, kata Lisda, dua lift yang berada di sisi barat dan timur hingga kini tidak pernah difungsikan. Akibatnya, fasilitas itu menjadi mubazir. “Artinya keberadaan dua liff tersebut sangat mubazir,” ucap Lisda.
Kasatpol PP Jakarta Barat, Kadiman Sitinjak menuturkan, untuk keberadaan PKL, gelandangan serta remaja yang sering mangkal di TPO tersebut oleh Satpol PP Kecamatan Tamansari sudah sering ditertibkan. “Saat ini karena kami sering razia, TPO tersebut sudah bersih dari gelandangan dan anak baru gede yang sering nongkrong di kolam air mancur TPO,” terang Kadiman.
Namun, tambah Kadiman, untuk PKL yang saat ini kembali marak, pihaknya akan berkoordinasi dengan Dinas Perhubungan selaku pengelola TPO untuk segera melakukan penertiban. "Soal fasilitas kolam air mancur dan lain-lain kewenangan Dinas Perhubungan,” tandas Kadiman.