Rabu, 22 Oktober 2014 Reporter: Hendi Kusuma Editor: Widodo Bogiarto 5019
(Foto: Hendi Kusuma)
Lebih dari dua hari tidak diangkut, Tempat Pembuangan Sampah (TPS) di Jalan Raya Matraman, Kelurahan Kampung Melayu, Jatinegara, Jakarta Timur berubah menjadi gunungan sampah. Selain menimbulkan bau tidak sedap, tumpukan sampah setinggi tiga meter itu juga mengganggu pemandangan dan meluber ke jalan.
Diperkirakan tumpukan sampah setinggi hampir lima meter volumenya mencapai delapan ton. Warga mulai khawatir, apabila tidak segera diangkut, tumpukan sampah itu bisa menimbulkan penyakit menular.
"Biasanya setiap hari sampah diangkut. Tapi karena kami kekurangan truk sampah, akhirnya pengangkutan jadi molor. Akibatnya tumpukan sampah makin tinggi," kata Alan (17), salah satu petugas kebersihan di TPS Matraman, Rabu (22/10).
Kepala Suku Dinas Kebersihan Jakarta Timur, Apul Silalahi mengakui, minimnya truk sampah menyebabkan pengangkutan sampah di sejumlah TPS menjadi terhambat.
Menurut Apul, dari 154 unit truk pengangkut sampah yang dimiliki Suku Dinas Kebersihan Jakarta Timur, 92 truk diantaranya telah berusia di atas 15 tahun.
"Minimnya armada truk sampah yang layak membuat pengangkutan sampah ke Bantar Gebang kurang maksimal," ujar Apul.
Apul menjelaskan, rata-rata volume sampah yang harus diangkut ke Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Bantar Gebang, Kota Bekasi mencapai 1.800 ton per harinya.
Selain masalah minimnya armada truk, kata Apul, pihaknya juga masih kekurangan TPS. Padahal pihak kelurahan dan kecamatan telah berkali-kali diimbau agar masing-masing menyediakan TPS di wilayahnya.