Rabu, 15 Oktober 2014 Reporter: Folmer Editor: Dunih 16281
(Foto: doc)
Dua tahun adalah waktu yang singkat bagi Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo memimpin ibu kota. Namun, di waktu yang cukup singkat itu, ada banyak keberhasilan yang dicapai oleh pria asal Solo tersebut. Kesuksesan itupun diakui oleh Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) yang menjadi wakilnya. Salah satu yang dianggap cukup sukses adalah, Jokowi mampu meletakkan paradigma pejabat sebagai abdi rakyat yang harus melayani, bukan dilayani sebagaimana yang selama ini kerap terjadi.
"Sistem pertama, paling dasar, pejabat itu bukan dilayani tapi melayani. Pejabat itu tidak terkungkung oleh protokoler yang sangat kaku dan PNS semua tidak ada sistem kedekatan," ungkapnya, Rabu (15/10).
Ahok menilai, Gubernur DKI Jakarta, Jokowi selama ini fokus menciptakan Jakarta Baru. Keberhasilan lain yang telah dicapai yakni menggelar seleksi terbuka untuk semua posisi di Pemprov DKI Jakarta.
"Jadi tidak ada prinsip Pak Jokowi, ini orang partai, ini teman, ini tim sukses atau dulu bekas tim Pak Foke. Pak Jokowi nggak peduli, yang paling penting bagi Pak Jokowi, dia mau mewujudkan Jakarta Baru," jelasnya.
Di bidang ekonomi, lanjut Basuki, Pemprov DKI di bawah kepemimpinan Jokowi terus membenahi perizinan usaha di Jakarta. Termasuk dengan membuat sistem Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) yang bebas dari percaloan.
"Bagi Pak Jokowi juga penting untuk menumbuhkan perekonomian adalah membentuk PTSP," tuturnya.
Basuki juga menyampaikan teguhnya Jokowi memegang prinsip yang tidak memberi toleransi kepada warga yang tinggal di sungai dan waduk. Meskipun begitu, Jokowi juga memberikan solusi dengan membangun dan merevitalisasi sejumlah rumah susun (rusun) di ibu kota.
"Tapi, Pemprov DKI menyediakan rusun. PKL juga begitu penting bagi Pak Jokowi untuk menumbuhkan ekonomi," paparnya.
Ia menambahkan, pihaknya juga telah membangun begitu banyak taman, ruang terbuka hijau, rusun terpadu, dan pasar rakyat. Semua itu dilakukan untuk mengakomodir kebutuhan warga Jakarta.
"Jadi dasar-dasar ini yang kita jalankan sebetulnya. Transportasi tentu harus berbasis rel, itu sudah pasti," tambahnya.