Selasa, 14 Oktober 2014 Reporter: Erna Martiyanti Editor: Erikyanri Maulana 4702
(Foto: doc)
Tanggal 15 Oktober besok, genap dua tahun kota Jakarta dipimpin Joko Widodo dan Basuki Tjahaja Purnama. Sayangnya, dalam waktu dekat, kebersamaan pasangan ini akan berakhir dalam memimpin Jakarta. Pasalnya, Joko Widodo atau akrab disapa Jokowi akan dilantik sebagai Presiden RI periode 2014-2019 pada tanggal 20 Oktober mendatang.
Selama dua tahun masa kepemimpinan Jokowi-Ahok tentu meninggalkan kesan tersendiri bagi jajarannya. Seperti yang dirasakan Sekre
taris Daerah (Sekda) Provinsi DKI Jakarta, Saefullah.Mantan Walikota Jakarta Pusat ini menilai, keduanya memiliki visi dan misi yang sama sehingga pasangan ini mampu menjalankan roda pemerintahan dengan baik. Terlebih, kebijakan yang diambil selalu pro rakyat. Sehingga yang diutamakan dalam proses pembangunan DKI Jakarta adalah azas manfaat dan efisiensi kepada masyarakat.
"Ada nuansa yang berbeda. Beliau ini berdua visinya sama, cuma bahasanya berbeda. Sama-sama visinya buat masyarakat," ujar Saefullah, di Balaikota DKI Jakarta, Selasa (14/10).
Putra asli Betawi ini pun menilai selama dipimpin Jokowi-Ahok, Pemprov DKI Jakarta menjadi lebih berwarna.
"Saat ini sudah diimplementasikan. Itu yang membedakan beliau dengan kebanyakan tokoh-tokoh di Indonesia," ucapnya.
Meski dalam waktu dekat pasangan ini akan berpisah, Saefullah yakin, program yang ada akan tetap jalan. Terlebih, Jokowi tidak meninggalkan Ahok sepenuhnya, melainkan berpindah ke posisi yang lebih tinggi.
Dengan begitu, tambah Saefullah, diharapkan akan lebih memudahkan jalannya pembangunan kota Jakarta.
"Beliau (Jokowi) itu berada di level tertinggi, jadi dengan gampang membenahi Jakarta dengan kalimat perintah. Kalau waktu zaman menjadi gubernur hanya kalimat permohonan. Kalimat perintah itu lebih efektif," tandasnya.