Kamis, 09 Oktober 2014 Reporter: Jhon Syah Putra Kaban Editor: Dunih 6571
(Foto: doc)
Akibat menunggak tagihan sejak dua bulan terakhir listrik pada sejumlah taman dan makam di DKI Jakarta mati total karena alirannya diputus Perusahaan Listrik Negara (PLN). Kondisi ini membuat taman dan makam rawan kriminalitas dan perbuatan asusila oleh orang-orang yang tidak bertanggungjawab.
Kepala Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI Jakarta, Nandar Sunandar membenarkan, kondisi penerangan taman dan pemakaman di DKI mati akibat diputus oleh PLN. Ia menyebutkan, setidaknya ada 387 titik taman dan makam yang diputus sejak 29 September 2014.
“Kita memang menunggak listrik sebesar Rp 2,79 miliar, itu untuk bulan Agustus dan September 2014. Diputus secara beruntun, puncaknya tanggal 29 september kemarin diputus total semuanya,” ujarnya melalui sambungan telepon, Kamis (9/10).
Dia mengatakan pihaknya sudah mengupayakan kekurangan anggaran tersebut melalui pengajuan anggaran biaya tambahan (ABT), namun pihaknya mengeluhkan lambatnya proses penganggaran yang sedang berlangsung. Apalagi proses penganggaran tersebut harus terlebih dahulu melalui persetujuan DPRD.
“Katanya Oktober mau keluar, namun sampai saat ini belum. Proses pengajuan biaya tambahan cukup lama, dari dinas ke provinsi, dari propinsi ke DPRD. Baru diparipurnakan dijadikan Perda baru bisa diproses,” jelasnya.
Lebih lanjut dia meminta agar instansi terkait dapat cepat mengupayakan proses penggangaran tersebut agar cepat berproses, kalau tidak segera dikeluarkan kondisi taman di DKI Jakarta akan terus gelap gulita setiap malamnya.
“Masyarakat juga agar bersabar, memang benar kendala penerangan mati total, karena dinas nunggak pembayaran. Jadi listriknya diputus oleh PLN,” ucapnya.
Salah satu lokasi yang mengalami pemutusan listrik adalah di Kecamatan Menteng, Jakarta Pusat. Di kawasan elite tersebut, setidaknya ada 23 taman yang mengalami pemutusan aliran listrik.
“Di Menteng itu ada 23 taman, dan saat ini kondisinya sangat rawan sejak listrik dimatikan. Khusus di Taman Bonang kita mengupayakan penerangan dengan swadaya masyarakat dan kelurahan saja, selebihnya tanggung jawab dinas,” ucap Bondan Diah Ekowati, Camat Menteng.
Pihaknya berharap agar Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI agar segera mencarikan solusi penerangan di taman, karena taman itu adalah fasilitas umum dan sering dikunjungi warga.
“Ya untuk meminimalisir adanya tindak kejahatan juga, jadi bisa dinikmati oleh masyarakat kembali dengan rasa aman,” tandasnya.