DKI Terjunkan 656 Pemeriksa Hewan Kurban

Jumat, 26 September 2014 Reporter: Erna Martiyanti Editor: Agustian Anas 2954

DKI Belum Miliki Pos Pemeriksaan Hewan Kurban

(Foto: doc)

Untuk menjamin kualitas daging hewan kurban pada Hari Raya Idul Adha 1435 Hijriah laik konsumsi, Dinas Kelautan dan Pertanian DKI Jakarta menerjunkan sebanyak 656 tenaga pemeriksa hewan kurban. Ratusan petugas tersebut dikerahkan untuk memeriksa kesehatan hewan kurban dari berbagai daerah yang masuk ke tempat-tempat penampungan di wilayah ibu kota. Pemeriksaan sudah mulai dilakukan sejak 22 September lalu.

Kita sudah mulai melakukan pemeriksaan sejak 22 September lalu. Petugas kita dapat dukungan dari 300 mahasiswa IPB

Kepala Dinas Kelautan dan Pertanian DKI Jakarta, Darjamuni, mengatakan, petugas akan berkeliling untuk memeriksa kesehatan hewan, baik sebelum maupun saat pemotongan.  Sebanyak 656 petugas yang terdiri dari 300 mahasiswa Institut Pertanian Bogor (IPB), Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia, serta petugas dari Dinas Kelautan dan Pertanian serta suku dinas di lima wilayah dikerahkan untuk memeriksa kesehatan hewan kurban.

"Kita sudah mulai melakukan pemeriksaan sejak 22 September lalu. Pemeriksaan dilakukan di tempat penampungan hewan yang tersebar di lima wilayah. Petugas kita dapat dukungan dari 300 mahasiswa IPB," kata Darjamuni, di Balaikota DKI Jakarta, Jumat (26/9).

Hingga saat ini, kata Jaja--begitu dia akrab disapa--sudah 150 lokasi penampungan hewan yang sudah diperiksa. Pemeriksaan meliputi kelengkapan administrasi seperti surat keterangan kesehatan hewan (SKKH) dari daerah asal. Sementara untuk kesehatan hewan, pemeriksaan meliputi suhu badan, mata, hidung, gigi, dan sampel darah.

Menurutnya, pengawasan penting dilakukan untuk memastikan hewan tersebut aman dikonsumsi atau terhindar dari penyakit yang membahayakan. Sejauh ini, tidak ditemukan hewan yang berpenyakit. Hanya saja, ada seekor sapi yang ditemukan kelelahan sehingga dipotong sebelum mati.

Ditegaskan Jaja, jika dalam pemeriksaan ada hewan yang sakit ringan maka akan dilakukan perawatan. Sementara jika ditemukan berpenyakit antraks, kuku, maupun mulut akan langsung dipisahkan dan dimusnahkan. "Tapi sejauh ini, tidak ditemukan hewan kurban yang menderita penyakit berbahaya," katanya.

Sementara, saat hari pemotongan petugas juga akan berkeliling untuk memeriksa kondisi hewan setelah dipotong. Karena seringkali ditemukan penyakit cacing hati yang tidak dapat terdeteksi ketika hewan masih hidup. "Jadi harus diperiksa juga saat hari pemotongan. Jika ada cacaing hati akan dimusnahkan hatinya, tapi dagingnya tetap bisa dikonsumsi," ungkapnya.

BERITA TERKAIT
sapi kurban di sekolah

Ingub Soal Penyembelihan Hewan Kurban Disalahartikan

Kamis, 25 September 2014 6717

Belum Ada Standarisasi Pemotongan Hewan, Bimbingan Teknis Digelar

Panitia Hewan Kurban Dapat Pelatihan

Selasa, 23 September 2014 4346

Cek Kesehatan Hewan Kurban Pemkot Jakbar Siapkan 22 Petugas

Jakbar Sebar 22 Petugas Pemeriksa Hewan Kurban

Jumat, 19 September 2014 3259

Perkiraan hewan kurban yang masuk ke DKI sebanyak 93.621 hewan.

Puluhan Ribu Hewan Kurban Masuk Jakarta

Jumat, 19 September 2014 3185

tes kesehatan hewan kurban

Pemeriksaan Kesehatan Hewan Kurban Diperketat

Jumat, 12 September 2014 3517

BERITA POPULER
Pemkot Jakut Bantu Perketat Pengawasan Rusunawa Marunda

Pemkot Jakut Bantu Perketat Pengawasan Rusun Marunda

Jumat, 21 Juni 2024 468506

Dishub Gandeng Waze Luncurkan Fitur Navigasi Ganjil Genap

Dishub Gandeng Waze Luncurkan Fitur Navigasi Ganjil Genap

Kamis, 19 Oktober 2017 307243

90 Sanggar Betawi Belum Punya Badan Hukum

90 Sanggar Betawi Belum Punya Badan Hukum

Jumat, 10 Juli 2015 285055

 Libur Natal, 36.871 Pengunjung Padati TMII

TMII Dipadati Pengunjung

Jumat, 25 Desember 2015 283952

 4500 Warga Ramaikan Karnaval KBT

Karnaval KBT Dipadati Ribuan Warga

Minggu, 30 Agustus 2015 282632

Bagikan ke :
BANG JAKI +indeks
POTRET JAKARTA +indeks
VIDEO +indeks