Jumat, 19 September 2014 Reporter: TP Moan Simanjuntak Editor: Lopi Kasim 3257
(Foto: Desri Arfin)
Untuk mencegah adanya penyakit yang diidap hewan kurban, Pemkot Administrasi Jakarta Barat menerjunkan 22 petugas pemeriksa hewan kurban. Dengan begitu diharapkan daging kurban yang beredar di tengah masyarakat layak konsumsi.
Kepala Seksi Peternakan, Sudin Peternakan dan Perikanan Jakarta Barat, Rahmat Manender mengatakan, 22 petugas dari Sudin Peternakan dan Perikanan nantinya akan disebar seminggu sebelum Hari Raya Idul Adha. Para petugas akan memeriksa setiap hewan dan juga surat tanda kesehatan hewan dari wilayah asalnya.
“Berdasarkan data tahun lalu, di Jakarta Barat terdapat sebanyak 177 titik lokasi pedagang hewan kurban,” ujar Rahmat, Jumat (19/9).
Tahun 2013 lalu, sebanyak 11.324 hewan kurban tersebar di Jakarta Barat dengan rincian 2.514 sapi, 7.914 kambing, 732 domba, dan 64 kerbau. Hewan-hewan tersebut umumnya berasal dari Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur dan Nusa Tenggara Barat.
Untuk memastikan kesehatan hewan di lokasi
penjualan, lanjut Rahmat, pihaknya akan memberikan obat anti stres dan obat merah pada hewan yang luka yang kemungkinan terkena benturan saat dalam perjalanan.“Tahun lalu tidak ada hewan kurban yang kami temukan sakit. Tapi hewan kurban yang dijual tidak cukup umur banyak. Idealnya untuk sapi usianya di atas dua tahun dan kambing di atas satu tahun,” ucap Rahmat.
Pihaknya, tambah Rahmat, memprediksi terjadi peningkatan jumlah lokasi pemotongan hewan saat Hari Raya Idul Adha mencapai 10 persen. “Tahun lalu untuk lokasi pemotongan hewan kurban di Jakarta Barat sebanyak 121 tempat. Tahun ini diprediksi akan mengalami peningkatan 10 persen,” tandas Rahmat.