Rabu, 17 September 2014 Reporter: TP Moan Simanjuntak Editor: Widodo Bogiarto 6423
(Foto: doc)
Seksi Kebersihan Kecamatan Cengkareng, mengeluhkan minimnya armada truk pengangkut sampah yang beroperasi di wilayahnya. Padahal, dari delapan kecamatan di Jakarta Barat, Kecamatan Cengkareng merupakan penghasil sampah terbesar.
Kasie Kebersihan Kecamatan Cengkareng, Abdul Rahim menuturkan, wilayahnya setiap hari menghasilkan sampah hingga 299 ton. Untuk mengangkutnya ke TPST Bantar Gebang, Kota Bekasi, hanya tersedia 17 unit truk sampah milik Dinas Kebersihan DKI Jakarta dan 13 unit truk bantuan swakelola serta tiga unit truk pinjaman dari Kementerian Pekerjaan Umum.
“Jelas sangat kurang armada truk yang ada untuk mengangkut sampah darat dan saluran mikro di wilayah Cengkareng,” ujar Abdul, Rabu (17/9).
Di sisi lain, kata Abdul, dari 17 unit truk Dinas Kebersihan, mayoritas sudah berusia uzur di atas 15 tahun. Kondisi truk-truk ini sangat mendesak untuk diremajakan. "Dari 17 truk, empat truk mengalami kerusakan sejak April lalu. Sehingga saat ini truk yang bisa dioperasikan sebanyak 13 unit saja. Tentu saja kami kewalahan mengangkut sampah-sampah itu," tuturnya.
Abdul mengungkapkan, selain persoalan truk pengangkut sampah, pihaknya juga mengimbau agar Sudin Kebersihan Jakarta Barat menambah jumlah depo sampah di wilayah Cengkareng. Pasalnya, saat ini hanya ada tiga depo sampah, yakni di RW 15 Kelurahan Durikosambi, RW 12 Kelurahan Kapuk dan RW 05 Kelurahan Cengkareng Barat.
Kepala Suku Dinas Kebersihan Jakarta Barat, Wahyu Widyastuti menuturkan, saat ini Jakarta Barat hanya memiliki 159 armada pengangkut sampah yang usianya sudah di atas 15 tahun. “Untuk peremajaan armada tersebut saat ini masih dalam tahap usulan. Mudah-mudahan secepatnya direalisasikan hingga penanganan sampah di wilayah Jakarta Barat dapat berjalan optimal,” tandas
nya.