Selasa, 09 September 2014 Reporter: Nurito Editor: Widodo Bogiarto 4977
(Foto: Nurito)
Sehari pasca penertiban, kawasan segitiga Jatinegara, Jakarta Timur kembali semrawut dengan parkir liar. Puluhan kendaraan roda empat dan roda dua terlihat parkir sembarangan sehingga arus lalu lintas di kawasan tersebut macet parah
Pantauan beritajakarta.com, puluhan kendaraan memarkir kendaraan di lokasi-lokasi terlarang, seperti di Jl Raya Bekasi Timur, Jl Jatinegara Barat, Jl Jatinegara Timur dan Jl Matraman Raya. Kendaraan-kendaraan tersebut umumnya terparkir di bahu jalan dan trotoar.
Petugas Suku Dinas Perhubungan Jakarta Timur yang dibantu TNI dan Polri akhirnya kembali menggelar razia di lokasi-lokasi parkir liar tersebut. Hasilnya 39 kendaraan terjaring penertiban. Sebanyak 24 sepeda motor ditindak dengan dicabut pentilnya, empat mobil pribadi ditilang pihak kepolisian, dan 10 mobil angkutan kota serta satu mobil bak terbuka ditilang petugas Sudin Perhubungan Jakarta Timur.
Kepala Sudin Perhubungan Jakarta Timur, Benhard Hutajulu mengatakan, hampir seluruh kendaraan yang terjaring razia merupakan pengendara baru, sehingga belum mengetahui ada razia Senin (8/9) kemarin.
“Karena kendaraan yang parkir itu pengendaranya ganti-ganti, jadi mereka tidak tahu kalau kita sedang melakukan penertiban. Namun apapun alasannya, selama mereka parkir di sembarang tempat, ya kita tertibkan,” ujar Benhard, Selasa (9/9).
Benhard menuturkan, dalam razia kali ini pihaknya menurunkan 40 personel gabungan. Dalam razia tersebut petugas juga dilengkapi dua unit mobil derek. "Razia hari ini ada satu mobil bak terbuka bernopol B 9068 UCL yang kita derek ke Terminal Barang Pulogebang," ujarnya.
Di sisi lain, Benhard mengaku kecewa lantaran masih maraknya taksi dan ojek yang mangkal di depan Stasiun Jatinegara. Sebab keberadaan mereka sangat mengganggu kelancaran arus lalu lintas di kawasan tersebut.
Untuk itulah Benhard mengimbau PT Kereta Api Indonesia (KAI) untuk menata kembali areal parkir bagi taksi dan ojek. Karena jika tidak ditata, sampai kapanpun kawasan itu akan tetap semrawut.