Senin, 08 September 2014 Reporter: Folmer Editor: Erikyanri Maulana 3474
(Foto: Muhammad Jamaluddin)
Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta menggelar operasi penertiban parkir liar di sejumlah wilayah ibu kota, Senin (8/9). Pada tahap awal, penertiban parkir liar difokuskan di lima lokasi yakni Tanah Abang, Jatinegara, Marunda, Kalibata, dan Stasiun Jakarta Kota.
Rencananya, penertiban serupa akan digelar pada 30 titik rawan parkir liar yang tersebar di Jakarta.
Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama mengatakan, sanksi derek dan denda maksimal merupakan langkah awal guna menertibkan parkir liar di ibu kota.
"Itu langkah bagus dong. Biar kapok yang suka parkir sembarangan. Ibarat orang tua itu gak ada yang mau bunuh anaknya. Sama halnya dengan pemerintah yang baik itu ya pasti ingin warganya hidup. Ya, kalau masih terlalu bandel juga ya harus dijewer biar kapok," ujar Ahok, sapaan akrabnya
di Balaikota, Senin (8/9).Dikatakan Basuki, penertiban parkir liar nantinya tidak sekadar dikenakan pada mobil yang sembarangan parkir di badan jalan. Namun, kendaraan roda dua yang parkir sembarangan juga akan dikenakan penertiban.
"Ya, motor juga nanti begitu. Derek motor nanti dibuat caranya kayak parkir sepeda. Kita lagi terjemahkan perda ongkos dereknya bagaimana. Kita juga lagi bikin sistem untuk derek motornya. Makanya lagi dibuat nih sistem dereknya agar sekali angkut bisa lima motor. Kalau mobil kan cuma bisa satu sekali," katanya.
Namun, Basuki mengaku, di sisi lain pihaknya kerap menerima keluhan terkait minimnya lahan parkir di ibu kota. Tak hanya itu, tarif parkir juga mesti dimahalkan guna menekan laju para pengguna kendaraan.
"Ya gak mungkin beli mobil dikasih parkir. Sama saja kayak kita sudah beli ac, kulkas, dan lainnya, terus keluar supermarket ngeluh mana negara kok gak ngasih saya rumah. Justru di negara maju tarif parkir dimahalkan agar tidak ada kendaraan diparkir. Intinya kita konsisten cuma kita gertak dulu. Kalau masih berani coba-coba ya ditindak. Dulu kan udah pernah cabut pentil. Jadi orang Jakarta ini yang paling ditakutin ya keluar duit, Didenda baru takut," kata Ahok.
Sementara, terkait rencana penerapan parkir meter, pihaknya masih menemui kendala dalam penerapannya.
"Ini lagi jalan, tapi ini agak telat mesin kirimannya. Contohnya, yang di sabang. Sampai tiga minggu mungkin. Maunya sih minggu ini datang," tandas Ahok.