Senin, 08 September 2014 Reporter: Andry Editor: Widodo Bogiarto 2556
(Foto: doc)
Pemprov DKI Jakarta hari ini resmi menerapkan denda retribusi derek Rp 500 ribu bagi mobil yang kedapatan parkir liar. Namun, aturan ini belum berlaku untuk kendaraan bermotor roda dua. Sanksi yang diterapkan untuk sepeda motor masih menggunakan cara lama, yakni dengan sanksi cabut pentil ban.
"Untuk motor belum diatur. Jadi yang hari ini kita derek itu baru kendaraan roda empat saja," kata Benjamin Bukit, Wakil Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta saat dihubungi, Senin (8/9).
Dikatakan Benjamin, apabila pengguna sepeda motor tidak mau terjaring penindakan cabut pentil maka diimbau tidak memarkirkan sepeda motornya di pinggir jalan.
"Kami mengharapkan pengguna sepeda motor tertib dengan memarkirkan kendaraannya di lahan parkir yang telah disediakan oleh pengelola gedung," ujar Benjamin.
Menurut Benjamin, secara aturan, pemberlakuan sanksi denda retribusi derek bisa saja disiapkan bagi kendaraan roda dua. Namun, aturan tersebut terkendala dengan jumlah petugas di lapangan yang belum maksimal. "Itu bisa saja, tapi jumlah personel kita belum dapat mengimbangi jumlah pelaku parkir liar," tuturnya.
Benjamin mengungkapkan, untuk kendaraan roda empat saja, pihaknya baru dapat menerapkan sanksi denda retribusi derek secara bertahap. Dimana dari 30 lokasi rawan parkir liar, aturan tersebut baru diberlakukan di lima lokasi.
"Tahun ini kita baru bisa mengoperasikan 14 mobil derek. Armada dan personel kita terbatas, makanya aturan tersebut dilakukan bertahap," tutur Benjamin.
Seperti halnya pada penerapan derek berbayar pada kendaraan roda empat, penindakan cabut pentil pada sepeda motor pada tahap awal ini juga akan dilalukan di lima lokasi, yakni Pasar Tanah Abang (Jakarta Pusat), Apartemen Kalibata City (Jakarta Selatan), Pasar Jatinegara (Jakarta Timur), Jakarta Kota (Jakarta Barat), dan Jalan Marunda (Jakarta Utara).