Selasa, 02 September 2014 Reporter: Folmer Editor: Dunih 2941
(Foto: Rio Sandiputra)
Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mempersilakan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI membentuk panitia khusus (Pansus) guna mendalami penyebab terbakarnya bus Transjakarta beberapa waktu lalu. Ia menilai pansus sebagai hal yang wajar, mengingat fungsi kerja dewan salah satunya melakukan monitoring terhadap lembaga eksekutif.
"Terserahlah, pansus juga bagus kalau bakal manggil gubernur dan Dishub DKI," ujar Ahok di Balaikota, Jakarta, Selasa (2/9).
Ia menilai langkah DPRD DKI membentuk pansus wajar. Sebab, salah satu tugas dewan merupakan pengawas dari proses pembangunan yang dilakukan kepala daerah.
"Itu hak DPRD kok, mereka kan mengawasi punya hak untuk manggil," paparnya.
Bahkan, menurut Basuki, peristiwa bus Transjakarta yang terbakar di Jalan Sisingamangaraja atau persisnya di depan Masjid Al Azhar, Jakarta Selatan, Kamis (28/8) patut diselidiki secara mendalam. Terlebih, bus yang terbakar merupakan bus baru.
"Ngacolah masa baru beli bus, kok kabelnya terbakar? Kesalahan ada di mobil. Mutu dan spek armada jelek, kabel tidak benar, makanya mestinya diselidiki," tuturnya.
Untuk itu, Basuki menambahkan, pengadaaan armada bus Transjakarta pada tahun mendatang tidak lagi dari Republik Rakyat Tiongkok (RRT). Sebab, menurutnya bus buatan Eropa lebih bagus dan sudah teruji kualitasnya.
"Kita tahun depan mau beli bus dari Eropa saja yang kelasnya bagus. Kalau bus dari Cina (Tiongkok) mesti cari yang kelas atasnya," tambahnya.
Sebelumnya, melihat banyaknya permasalahan bus Transjakarta, DPRD DKI Jakarta berencana membentuk pansus bus Transjakarta. Dewan juga meminta adanya audit investigasi terkait pengadaan bus Transjakarta tersebut.
"Itu soal kecelakaan terbakarnya bus Transjakarta perlu dilakukan audit, perlu ada pansus," singkat M Taufik, Wakil Ketua DPRD DKI sementara.