Kamis, 28 Agustus 2014 Reporter: Erna Martiyanti Editor: Widodo Bogiarto 3494
(Foto: doc)
Peristiwa terbakarnya bus Transjakarta gandeng yang baru dibeli tahun 2013 lalu disesalkan Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama. Ahok, sapaan akrab Basuki pun langsung curiga jika seluruh armada bus Transjakarta berkualitas buruk. Mantan anggota Komisi II DPR ini menginstruksikan Unit Pengelola (UP) Transjakarta segera menyelidikinya hingga tuntas.
"Mana ada sih beli barang baru setahun sudah terbakar. Mesti selidiki ini, gila barang belum setahun, makanya saya meragukan barang-barang yang masuk jangan-jangan KW 3 atau KW 5 nih," kata Basuki di Balaikota DKI Jakarta, Kamis (28/8).
Mantan Bupati Belitung Timur ini meminta pihak vendor untuk memperbaiki bus yang terbakar karena masih produk baru. Jika yang bersangkutan menolak, Ahok mengancam akan menggugatnya. "Kalau dia tidak mau perbaiki, kita bisa ajukan klaim gugat, kalau memang salah dari pabriknya," ujarnya.
Diakui Ahok, dirinya tidak pernah meragukan kualitas produk asal Tiongkok. Dirinya justru menduga banyaknya bus Transjakarta yang rusak, lantaran adanya oknum yang bermain. Kejaksaan Agung juga telah melakukan penyelidikan dalam pengadaan bus Transjakarta tahun anggaran 2013, yang diduga terjadi mark up atau penggelembungan anggaran.
"Saya tidak meragukan produk Tiongkok, banyak yang canggih, HP kita juga banyak yang Tiongkok. Tapi banyak pemain kita kurang ajar, dia sengaja pesan barang mungkin mutunya jelek, makanya terjadi karatan kan," tegasnya.
Dengan kondisi seperti ini, Ahok bahkan lebih memilih untuk tidak membeli bus untuk sementara. Ketimbang harus membeli bus dengan kualitas rendah. Karena hal tersebut juga bisa membuat penumpang resah. "Makanya kita pilih tidak ada mobil deh, dari
pada beli mobil yang tidak jelas," katanya.Seperti diketahui ,Transjakarta Ekspres jurusan Kalideres-Blok M dengan nomor TJ 022 terbakar di Halte Masjid Agung Al-Azhar, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Bus dengan merek Yutong itu dibeli melalui APBD DKI 2013 dan dikelola oleh UP Transjakarta. Beruntung tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut.