Selasa, 19 Agustus 2014 Reporter: Nurito Editor: Lopi Kasim 3998
(Foto: doc)
Dewan Transportasi Kota Jakarta (DTKJ) melakukan inspeksi mendadak ke tempat Pengujian Kendaraan Bermotor (PKB) Ujung Menteng, Cakung, Jakarta Timur, Rabu (19/8). 5 orang anggota DTKJ melihat sistem pelayanan. Mulai dari loket pendaftaran, antrean kendaraan hingga tempat uji kendaraan di layanan drive thru.
Antrean kendaraan di PKB tersebut membludak hingga mencapai 600 kendaraan. Pada pukul 09.00 gerbang utama PKB Ujung Menteng ditutup, sedangkan kendaraan di luar diminta untuk mengantre karena dapat memicu terjadinya kemacetan.
Ketua DTKJ, Edi Nur Salam mengatakan, PKB Ujung Menteng saat ini sudah overload. Di lokasi hanya tersedia tiga lajur yang masing-masing memiliki 9 alat uji. Idealnya, setiap lajur hanya melayani 70 kendaraan setiap harinya, sehingga totalnya ada 210 kendaraan. Saat ini, jumlah kendaraan yang diuji pada Selasa ini mencapai 600 kendaraan.
“Rekomendasi kita, DKI harus serius menyiapkan alat uji kir yang memadai. Di DKI saat ini totalnya hanya ada 7 lajur uji kir yang memadai, delapan lajur lainnya tidak berfungsi. Idealnya di DKI minimal memiliki 22 lajur uji kir yang memadai, sehingga tidak terjadi penumpukan kendaraan seperti saat ini,” ujar Edi, Selasa (19/8).
Menurut Edi, membludaknya kendaraan di PKB Ujung Menteng, imbas dari ditutupnya PKB Kedaung, Jakarta Barat. Padahal, DKI membutuhkan tempat uji kir yang lebih banyak lagi karena setiap saat juga pertumbuhan kendaraan terus bertambah.
“DKI harus segera bangun gedung baru untuk pengujian kendaraan bermotor. Sekarang kan ada 8 alat menganggur itu bisa diperbaiki dan digunakan untuk mengurangi penumpukan kendaraan. Delapan alat itu bisa dipasang di terminal-terminal besar, bisa digunakan untuk uji kir bus,” katanya.
Kepala UPT PKB Ujung Menteng, Joko Santoso mengatakan, volume kendaraan yang melakukan uji kir pada hari ini lebih banyak dibanding hari Senin kemarin. Saat ini kendaraannya mencapai 600 unit, padahal kemarin hanya 500. Itupun sudah dipaksakan karena idealnya maksimal hanya bisa melayani 400-an kendaraan setiap hari.
“Tadi memang kendaraannya sangat membludak, sampai antre di pinggir jalan. Makanya kita paksakan masuk 600 kendaraan. Pada pukul 09.00 gerbang kita tutup karena antrean di dalam juga sudah membludak,” ujar Joko.
Sementara, Kasat Lantas Polres Jakarta Timur, AKBP Supoyo mengatakan, untuk mengurai kemacetan lalu lintas di depan PKB Ujung Menteng, pihaknya mengerahkan 30 personel yang dibagi tiga shif. “Kemacetannya memang sangat parah, mereka yang akan uji kir itu sudah antre dari jam 01.00 dinihari. Bayangkan saja, kalau tidak kita atur lalu lintasnya, kawasan ini bisa lumpuh. Setelah kita urai, pukul 08.00 itu sudah mulai mencair kemacetan lalu lintasnya,” tuturnya.