Rabu, 13 Agustus 2014 Reporter: Nurito Editor: Widodo Bogiarto 3446
(Foto: Adi Alfiyan)
Petugas gabungan menertibkan lebih dari 400 lapak pedagang kaki lima (PKL) di bantaran Kali Baru Timur, Kelurahan Rawa Bunga, Jatinegara, Jakarta Timur, Rabu (13/8). Tidak ada perlawanan dari PKL dalam penertiban yang melibatkan
500 personel dari Satpol PP, Suku Dinas Pekerjaan Umum Tata Air Jakarta Timur, TNI dan Polri tersebut.Dari pantauan beritajakarta.com, satu per satu lapak PKL itu dirobohkan dengan alat berat beko. Sejumlah PKL terlihat sibuk mengemasi barang dagangannya yang kemudian mengangkutnya dengan gerobak. Rencana pembongkaran itu sendiri itu telah diberitahukan kepada para PKL berulangkali.
Kepala Suku Dinas PU Tata Air Jakarta Timur, Hendry Dunant mengatakan, selesai penertiban lapak PKL, pihaknya akan langsung melakukan normalisasi Kali Baru Timur. Bagian sedimentasi akan dikeruk agar lebar dan kedalaman kali seperti semula. Saat ini lebar kali hanya 4-5 meter padahal awalnya mencapai 7-8 meter dan kedalaman 2 meter.
"Kami targetkan satu bulan sudah selesai program normalisasi. Nantinya kami lanjutkan normalisasi di titik lain agar genangan di Jakarta Timur ini dapat diminimalisir," ujar Hendry.
Menurutnya, selama ini pihaknya kesulitan melakukan pemeliharaan lantaran di sepanjang bantaran kali banyak dipenuhi gubuk dan lapak milik PKL. Padahal seharusnya seluruh bantaran kali harus bersih dari bangunan atau gubuk agar mempermudah perawatan.
Kepala Satpol PP DKI, Kukuh Hadi Santosa mengatakan, sebelum penertiban, Pemprov DKI melalui Kecamatan Jatinegara sudah melakukan sosialisasi. Menurutnya, Kali Baru akan dinormalisasi dan Jl Inspeksi Kali Baru Timur akan difungsikan kembali guna mengatasi kepadatan lalu lintas di Jl Jatinegara Barat dan Jl Bekasi Timur.
"Kami sudah sosialisasi sebelum Lebaran rencana penertiban ini. Kali Baru akan dinormalisasi dan jalan inspeksi ini akan difungsikan kembali, sehingga PKL tidak boleh berjualan lagi di sini. PKL yang ditertibkan juga tidak akan direlokasi," ujar Kukuh.
Seluruh puing lapak, langsung diangkut menggunakan 30 truk untuk dimusnahkan. Pemusnahan ini agar PKL tak kembali menempati lahan. Pihaknya juga akan menugaskan 60 petugas Satpol PP untuk berjaga di kawasan tersebut.
Endro (45), seorang pedagang tas mengaku pasrah lapaknya ditertibkan. Ia berjualan di tempat tersebut sudah 10 tahun. Sebelumnya ia berjualan di Lapangan Jenderal Urip namun karena digusur, ia bersama pedagang lainnya pindah ke kawasan yang dikenal dengan sebutan Pasar Jembatan Item.
"Ya mau bagaimana lagi, sekarang ditertibkan. Kami tidak tahu harus jualan dimana lagi. Dulu kami jualan di Lapangan Jenderal Urip tapi digusur, sekarang pindah ke sini ditertibkan juga. Kami berharap ada kebijakan pemerintah mencarikan jalan keluar agar kami dapat mencari nafkah berjualan," ujar Endro.