Jumat, 08 Agustus 2014 Reporter: Suriaman Panjaitan Editor: Widodo Bogiarto 3500
(Foto: doc)
Upaya PT Kereta Api Indonesia (KAI) untuk menertibkan puluhan bangunan liar di pinggiran rel Stasiun Tanah Abang, Jakarta Pusat, Jumat (8/8) mendapat perlawanan dari para penghuni liar. Akibatnya tiga orang petugas PT KAI mengalami luka-luka.
PT KAI memang telah lama berencana merapikan kawasan Stasiun Tanah Abang agar makin nyaman serta tertata. Salah satu target pembenahan itu adalah dengan membongkar bangunan liar yang ada di sekitar stasiun.
Dengan mengerahkan puluhan petugas dan alat berat beko, sekitar pukul 11.00, petugas mulai melakukan penertiban. Namun saat beko akan merobohkan puluhan bangunan liar, mendadak muncul massa yang menghadang. Mereka melarang petugas membongkar bangunannya.
"Kita mau masukkan beko, tapi tiba-tiba saja massa datang dan melempari kita," terang Laode, seorang petugas PT KAI kepada beritajakarta.
Massa dengan beringas melempari beko dan petugas yang akan menertibkan bangunan. Akibatnya tiga orang mengalami luka-luka ringan di wajahnya akibat terkena lemparan batu. "Karena massa beringas, kita tidak bisa berbuat banyak. Barisan massa yang padat membuat kita tidak bisa lari. Akibatnya ketiga teman saya jadi bulan-bulanan dan menderita luka ringan dan lebam di sekitar wajahnya," terang Laode..
Kericuhan yang berlangsung sekitar 25 menit itu mengakibatkan jalur kereta KRL Commuter Line tujuan Palmerah-Tanah Abang sempat tersendat.
Sementara itu, Kapolsek Metro Tanah Abang, AKBP Anom Setyadji mengatakan, dalam melakukan penertiban bangunan liar di Stasiun Tanah Abang, pihak PT KAI tidak berkoordinasi dengan pihak kepolisian.
"Saya tidak bisa kasih banyak penjelasan, karena PT KAI tidak pernah melakukan koordinasi dengan petugas kepolisian. Makanya saya tidak bisa memberikan pernyataan terkait kericuhan tadi," ungkap Anom.