Rabu, 06 Agustus 2014 Reporter: Nurito Editor: Agustian Anas 3017
(Foto: doc)
Gencarnya razia parkir liar yang dilakukan petugas Dinas Perhubungan DKI Jakarta rupanya belum juga membuat jera para pengendara. Buktinya, hingga kini parkir liar masih saja marak di wilayah Jakarta Timur.
Hal ini terlihat saat 15 petugas Sudin Perhubungan Jakarta Timur dan Sub Garnisun I Kodam Jaya menggelar razia di kawasan Pasar Burung Jatinegara, Jl Matraman Raya, Jatinegara, Rabu (6/8). Sebanyak 54 sepeda motor dan 16 mobil dicabut pentilnya lantaran parkir liar di trotoar dan bahu jalan.
Belasan petugas yang diterjunkan langsung menghampiri puluhan sepeda motor yang parkir hingga tiga lapis di bahu jalan. Petugas mencabut satu per satu pentil ban sepeda motor dan mobil tersebut. Sebagian besar pemilik kendaraan panik. Bahkan ada juga pemilik kendaraan yang melihat kedatangan petugas, langsung buru-buru memindahkan kendaraannya dengan cara didorong. Adapula yang langsung menyalakan sepeda motornya dan pergi meninggalkan areal parkir.
Kasie Pengawasan dan Pengendalian Sudin Perhubungan Jakarta Timur, Budi Sugiantoro mengatakan, razia ini rutin dilakukan mengingat masih banyak kendaraan yang parkir di bahu jalan. Meski penertiban rutin dilakukan, namun sepertinya belum memberi efek jera bagi pengendara. Oleh sebab itu, penertiban seperti ini akan terus dilakukan dengan lokasi yang berpindah-pindah.
“Hari ini ada sebanyak sebanyak 54 sepeda motor dan 16 mobil yang kita cabut pentilnya. Kami akan terus menggelar razia gabungan karena masih banyak kendaraan yang parkir secara liar sehingga berdampak pada kemacetan arus lalu lintas,” ujar Budi, saat memimpin
razia.Selain mencabut pentil, pihaknya juga berhasil menilang delapan angkutan umum yang menyerobot jalur bus Transjakarta di koridor X1 (Kampung Melayu-Pulogebang). Tiga metromini dan lima mikrolet ini masuk dari arah Pondok Kopi menuju Kampung Melayu.
Sofyan (35), salah seorang pemilik sepeda motor mengaku terkejut saat pentil sepeda motornya dicabut petugas. Ia datang ke pasar itu hanya untuk membeli burung hias.
“Karena banyak sepeda motor yang parkir, ya saya pikir tidak apa-apa. Makanya saya parkir di sini, eh malah dikempesin bannya. Padahal tadi cuma ditinggal sebentar membeli burung,” ujar warga Cililitan tersebut.