Selasa, 05 Agustus 2014 Reporter: Rio Sandiputra Editor: Dunih 8369
(Foto: doc)
Terminal Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) Lebak Bulus, Jakarta Selatan, yang sudah ditutup seharusnya steril dari keberadaan bus. Namun begitu, hingga kini masih banyak Perusahaan Otobus (PO) yang beroperasi di sekitarnya. Tidak hanya itu bus juga terlihat parkir di dalam area yang akan dijadikan depo Mass Rapid Transit (MRT).
Pihak Suku Dinas Perhubungan Jakarta Selatan, mengaku untuk di dalam area sudah merupakan tanggung jawab pihak MRT. Tapi, penyelidikan segera dilakukan apakah ada keterlibatan pihak pengelola terminal dengan maraknya bus AKAP yang kembali beroperasi sejak sebelum Lebaran hingga sekarang.
"Saya akan cek langsung ke lapangan sekarang. Kalau ada yang terbukti melanggar dan ada anggota staf terminal yang main belakang akan diberi sanksi," tegas AB Nahor, Kepala Seksi Penertiban dan Penegakan Hukum Suku Dinas Perhubungan Jakarta Selatan, Selasa (5/8).
Nahor mengatakan, untuk sanksinya masih akan melihat adanya keterlibatan petugas terlebih dahulu. Meskipun begitu, Nahor mengelak jika dikatakan pihaknya cuci tangan dengan kegiatan yang ada di dalam Terminal Bus AKAP Lebak Bulus tersebut.
"Kita dan Pemkot Jaksel kewajibannya sudah selesai, mulai dari pengamanan, pembongkaran, hingga menyerahkan kewenangannya ke pihak MRT. Saat ini tugas kami hanya melakukan penjagaan dan pengaturan lalin di sekitar terminal atas operasional angkutan dalam kota," ucapnya.
Dari pantauan beritajakarta.com, banyak bus-bus AKAP yang masuk ke dalam area Terminal Lebak Bulus yang sebelumnya sudah dipagari oleh pihak MRT. Pagar-pagar yang berada di pintu keluar bus AKAP dahulu dibongkar, dan dijadikan akses untuk keluar masuk. Bahkan, ada PO seperti Luragung jurusan Kuningan, Jawa Barat dan PO Haryanto jurusan Jawa Tengah menunggu penumpang di depan pintu akses.
"Puasa dan Lebaran kita kan mau cari nafkah buat anak istri. Mumpung belum dibangun ya tidak apalah kasih kita tempat," ujar salah satu karyawan PO bus yang enggan disebut namanya.