Selasa, 18 Oktober 2016 Reporter: Erna Martiyanti Editor: Nani Suherni 4670
(Foto: Yopie Oscar)
Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta tidak akan menambah rasio jalan. Untuk mengatasi kemacetan, dipilih pelebaran trotoar dan membuat lajur jalan secara konsisten.
Cara itu sudah dilakukan di beberapa kota di dunia dan dinilai cukup efektif. Jumlah rasio jalan di Ibukota dinilai juga sudah mencukupi.
Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama mengatakan desain makro jalan yang ada di Jakarta saat ini sudah mencukupi. Ditambah rencana pembangunan enam ruas jalan tol dalam kota.
"Apa yang suduh didesain makro jalan dan ada enam ruas tol dalam kota, serta adanya dua outer ring road, ini sudah lebih dari cukup," kata Basuki di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (18/10).
Basuki menambahkan, untuk mengatasi kemacetan di Ibukota pihaknya lebih memilih dengan memperbaiki dan membangun angkutan massal. Karena jika terus menambah rasio jalan, tanpa memperbaiki angkutan umum massal maka tidak akan berpengaruh. Mengingat pertumbuhan kendaraan pribadi juga cukup banyak.
"Kami sudah putuskan untuk mengatasi trasportasi umum di Jakarta bukan menambah rasio jalan. Kami juga mau mengurangi jalur-jalur jalan," ucapnya.
Pihaknya saat ini telah memulai melakukan pelebaran trotoar di beberapa titik. Seperti di Jati Baru dan depan RS Cipto Mangunkumuso. Selain itu, rencananya trotoar sepanjang Jalan Jenderal Sudirman dan Jalan MH Thamrin juga akan diperlebar.
"Kami mau buat konsisten, yang mau diperlebar justru trotoar. Kenapa? Karena Jakarta untuk menghubungkan semua jalan, ada kereta, LRT atau MRT," tandasnya.