Jumat, 23 September 2016 Reporter: Erna Martiyanti Editor: Rio Sandiputra 5641
(Foto: Reza Hapiz)
Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta lebih memilih memperbanyak rasio trotoar ketimbang dengan rasio jalan. Penambahan rasio jalan bukan dianggap solusi atasi kemacetan di Ibukota.
Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama mengatakan cara ini juga dilakukan di kota-kota di Eropa. Mulai tahun ini Dinas Bina Marga melakukan pelebaran trotoar di beberapa titik. Salah satu titik percontohan yang sedang dibangun yakni di Jalan Jatibaru, Gambir, Jakarta Pusat.
"Jangan banyak kritik. Yang penting sekarang sepakat dulu nih, tidak mungkin menambah ruas jalan, rasio jalan tidak pernah bisa mengatasi kemacetan karena kendaraan akan terus bertambah," kata Basuki di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (23/9).
Ke depan semua trotoar di Jakarta akan memiliki lebar antara 1,5-5 meter. Bahkan jika memungkinkan di atas trotoar akan disediakan tempat untuk jualan pedagang kaki lima (PKL).
"Makanya di Eropa justru rasio jalan dikurangi mereka mulai melebarkan trotoar, jadi
yang kami utamakan adalah rasio untuk pejalan kaki," tandasnya.Selain di Jalan Jatibaru, tahun ini Dinas Bina Marga DKI Jakarta melakukan perbaikan di 42 titik trotoar. Sebelumnya direncanakan ada 48 titik, namun enam titik lainnya ditunda tahun depan karena ada beberapa kendala.