Nelayan Pesisir Jakarta Keluhkan Pukat Harimau

Kamis, 10 Juli 2014 Reporter: Budhi Firmansyah Surapati Editor: Widodo Bogiarto 5139

Nelayan Keluhkan Trowl Masih Beroperasi

(Foto: doc)

Ratusan nelayan di wilayah pesisir Jakarta mengeluhkan banyaknya kapal pukat harimau (trowl). Kondisi ini membuat pendapatan para nelayan yang umumnya tinggal di Cilincing dan Kalibaru, Kecamatan Cilincing, Jakarta Utara makin menyusut. Selain itu, akibat banyaknya kapal pukat harimau, ekosistem terumbu karang yang ada di perairan pesisir Jakarta terancam.

Waktu kemarin temen-temen sempat menghalau kapal pukat harimau saat melintas di muara. Ini sudah kali keberapa mereka terlihat

Masih beroperasinya kapal pukat harimau ini juga membuat ratusan nelayan mempertanyakan komitmen Suku Dinas Peternakan Perikanan dan Kelautan (Sudin P2K) Jakarta Utara dalam melakukan penertiban. Mereka menilai petugas tidak responsif atas laporan nelayan. Sebab, pemilik kapal leluasa menjaring ikan dengan pukat harimau.

Sudin P2K Jakarta Utara sendiri telah mengeluarkan keputusan, mulai awal Juni, kapal pukat harimau dilarang berlayar di perairan Jakarta. Namun, pada Selasa (8/7) lalu, sejumlah nelayan memergoki kapal pukat harimau berlayar di perairan Cilincing. Bahkan situasi di sekitar kawasan Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Cilincing sempat memanas.

Dariman (36), salah seorang nelayan warga RT 03/04, Cilincing, mengatakan, para nelayan kerap menjumpai kapal pukat harimau masih beroperasi. Mereka kerap terlihat di sekitar perairan Cilincing maupun di muara Kali Cakung Drain.

"Waktu kemarin temen-temen sempat menghalau kapal pukat harimau saat melintas di muara. Ini sudah kali keberapa mereka terlihat," kata Dariman, Kamis (9/7).

Dariman mengaku, dia dan rekan-rekannya sempat gembira saat kapal pukat harimau dilarang beroperasi di perairan Jakarta. Namun ternyata hal itu hanya berlangsung dua pekan saja kapal pukat harimau hilang dari peredaran.

"Ini soal mata pencaharian, kita nelayan orang kecil tolong jangan dipermainkan. Kalau begini caranya, saya khawatir di lapangan teman-teman bisa lepas kontrol dan terjadi bentrokan," tegasnya.

Kepala Suku Dinas P2K Jakarta Utara, Sri Hayati mengaku, sudah mendapat laporan terkait hal tersebut. Untuk itu, pihaknya telah berkoordinasi dengan kepolisian air. "Kita sudah kordinasikan dengan Polair. Saat ini sudah satu kapal yang kita tangkap," ujarnya.

Menurut Sri, pihaknya selama ini kerap menemukan hambatan untuk menegakan aturan. "Dalam penegakan aturan harus tangkap tangan. Sedangkan selama ini, patroli bersama yang dilakukan di lautan tidak menemukan kapal pukat harimau," tukasnya.

BERITA TERKAIT
kapal tongkang beritajakarta

Kapal Pukat Harimau Rugikan Nelayan Jakarta

Jumat, 09 Mei 2014 6755

 Minimnya tangkapan membuat nelayan terus merugi. Pasalnya, biaya operasional tidak sebanding dengan

Sudin P2K Bentuk Tim Khusus Teliti Laut Jakarta

Selasa, 01 Juli 2014 3981

 Minimnya tangkapan membuat nelayan terus merugi. Pasalnya, biaya operasional tidak sebanding dengan

Laut Jakarta Tercemar, Tangkapan Nelayan Menyusut

Sabtu, 14 Juni 2014 10484

Krisis Air Bersih Nelayan Cilincing

Nelayan Cilincing Kesulitan Air Bersih

Rabu, 09 April 2014 4087

ikan_mati_marunda_jakut.jpg

Ratusan Ikan Mati di Pantai Marunda

Kamis, 27 Maret 2014 5863

BERITA POPULER
Pemkot Jakut Bantu Perketat Pengawasan Rusunawa Marunda

Pemkot Jakut Bantu Perketat Pengawasan Rusun Marunda

Jumat, 21 Juni 2024 468506

Dishub Gandeng Waze Luncurkan Fitur Navigasi Ganjil Genap

Dishub Gandeng Waze Luncurkan Fitur Navigasi Ganjil Genap

Kamis, 19 Oktober 2017 307243

90 Sanggar Betawi Belum Punya Badan Hukum

90 Sanggar Betawi Belum Punya Badan Hukum

Jumat, 10 Juli 2015 285055

 Libur Natal, 36.871 Pengunjung Padati TMII

TMII Dipadati Pengunjung

Jumat, 25 Desember 2015 283952

 4500 Warga Ramaikan Karnaval KBT

Karnaval KBT Dipadati Ribuan Warga

Minggu, 30 Agustus 2015 282632

Bagikan ke :
BANG JAKI +indeks
POTRET JAKARTA +indeks
VIDEO +indeks