Rabu, 09 Juli 2014 Reporter: Jhon Syah Putra Kaban Editor: Lopi Kasim 9608
(Foto: doc)
Terus meningkatnya pertumbuhan penduduk serta perkembangan pembangunan menyebabkan berkurangnya Ruang Terbuka Hijau (RTH) di Jakarta Timur. Selain itu, harga tanah yang tinggi semakin membuat RTH terus mengalami penurunan. Hingga tahun 2014, RTH di Jakarta Timur baru mancapai angka 9,7 persen dari angka ideal 13 - 14 persen
Kasudin Pertanian dan Kehutanan Jakarta Timur, Agustinus Bambang Wisanggeni, mengatakan, RTH sangat penting bagi kota seperti DKI Jakarta, selain sebagai resapan RTH bisa sebagai paru-paru kota.
“Hutan kota merupakan salah satu aspek yang dapat mempengaruhi kualitas lingkungan," ujarnya, Rabu (9/7).
Kepala Seksi (Kasie) Kehutanan Jakarta Timur, Willien Bonger Purba, menambahkan, sebuah kota dikatakan ideal jika sudah mencapai 30 persen ruang terbuka hijau. Di Jakarta Timur, hingga 2014 RTH di Jakarta Timur baru mencapai 9,7 persen.
“Saat ini sangat sulit mencari lahan kosong, padahal minimnya suatu kota memiliki daerah hijau 13 sampai 14 persen," katanya.
Dikatakan Willien, untuk meningkatkan hasil persentase RTH itu selain menambah hutan kota dan area pertanian, taman yang ada di perumahan juga sangat mendukung. Untuk itu, pihaknya terus mendorong warga melakukan penghijauan dengan cara memberikan bibit tanaman kepada warga secara gratis.
“Saat ini ada empat hutan kota baru yang kita usulkan. Ada tiga di , Kelurahan Pekayon, Kecamatan Pasar Rebo dan satu di Kelurahan Cilangkap, harapannya di tahun 2014 Jaktim akan memiliki 11 hutan kota," tandasnya.