Kamis, 30 Juni 2016 Reporter: Erna Martiyanti Editor: Rio Sandiputra 6036
(Foto: doc)
Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama mengakui pencatatan aset di Ibukota belum baik. Sehingga banyak aset DKI yang dikemplang oleh orang tak bertanggung jawab.
"Nah ini memang di Jakarta saya bilang, namanya aset DKI dikemplangin orang itu luar biasa banyaknya. Termasuk di jual," kata Basuki, di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (30/6).
Basuki telah mengganti beberapa kali Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) untuk bisa memperbaiki aset DKI. Bahkan dirinya juga menarik pejabat dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) dan Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP) untuk masuk sebagai PNS DKI.
"
Ini kami lagi beresin, makanya ini kan bertahun-tahun. Waktu Bu Endang kan enggak beres, makanya kami masukin Pak Heru. Tapi juga enggak begitu ngerti, kami tarik lagi dari BPK dua orang, BPKP satu orang," ucapnya.Saat ini, diakui Basuki pencatatan aset DKI mulai membaik. Beberapa lahan yang sempat diduduki oleh warga sudah diambil alih untuk dijadikan Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA).
"Nah sekarang mulai kami telusuri, mulai ketahuan nih makanya aset kami banyak sudah diambil balik buat bangun RPTRA. Kami sudah kumpulin banyak nih tapi ada juga yang sudah terlanjur kecolongan kan," tandasnya.