Kamis, 03 Juli 2014 Reporter: Rio Sandiputra Editor: Lopi Kasim 4374
(Foto: Rio Sandiputra)
Korban penganiayaan yang diduga dilakukan senior dalam kegiatan ekstrakurikuler pecinta alam SMAN 3 Jakarta, di Tangkuban Parahu, Jawa Barat bertambah. PP (16), siswa kelas X meninggal dunia setelah dirawat selama 13 hari di RS Hasan Sadikin, Bandung, Jawa Barat.
"Ada informasi baru, atas nama PP yang ikut dalam rombongan. Meninggal pada Kamis tadi pukul 04.30 WIB," ujar Kombes Pol Rikwanto, Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kamis (3/7).
Menurut Rikwanto, korban sejak dibawa dari kegiatan di Tangkuban Parahu kritis cenderung koma. "Sudah diberi perawatan intensif. Penyidik sudah diturunkan, untuk melihat rekam medisnya karena ada keterangan dari saksi itu kena penganiayaan," tuturnya.
Namun begitu, kata Rikwanto, pihaknya belum mengetahui secara pasti penyebab kematian dari PP. "Penyebab kematiannya akan kita tanyakan ke RS Hasan Sadikin," ucapnya.
Sebelum dimakamkan, jenazah korban dibawa ke rumah duka di Jl Mampang Prapatan 8, Tegal Parang, Jakarta Selatan. Setelah dimandikan, jenazah langsung dishalatkan di Musala Al I'tishom yang berada dekat kediaman.
Sekitar pukul 12.30 jenazah langsung dibawa ke Tempat Pemakaman Umum Menteng Pulo Blok AAII. Ratusan teman dan sanak keluarga mengantar PP ke tempat peristirahatannya yang terakhir. "Sebagai orangtua ikhlas dan tidak menyalahkan pihak mana pun," tulis Jaka Waluya dalam sebuah surat yang dibacakan seorang kerabat di pemakaman.
Sebelumnya AC siswa kelas X SMAN 3 juga tewas setelah mengikuti kegiatan pecinta alam di Tangkuban Parahu. Hingga saat ini pihak Kepolisian telah menetapkan 5 tersangka terkait kasus tersebut.