Senin, 23 Juni 2014 Reporter: Suriaman Panjaitan Editor: Widodo Bogiarto 10141
(Foto: Suriaman Panjaitan)
Pagelaran Jakarnaval yang digelar sepanjang Jl Medan Merdeka Barat hingga Bundaran Hotel Indonesia menjadi berkah tersendiri buat ratusan pedagang makanan dan minuman. Mereka mengaku memperoleh keuntungan jutaan rupiah dari ajang yang resmi dibuka Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama itu.
Fitria (35), salah seorang pedagang soto madura yang berjualan di atas trotoar Jl Medan Medan Merdeka Barat mengaku, sejak pagi dagangannya laris diserbu pembeli. Selain itu, meski berdagang di lokasi terlarang, dia tidak takut ditertibkan petugas Satpol PP. "Kalau takut, kita mana bisa cari makan, berani-beraniin diri ajalah," tukas Fitri, Minggu (22/6).
Fitri menjelaskan, apabila di hari biasa, satu porsi soto madura dia jual Rp 10 ribu, khusus perayaan HUT Jakarta dia menaikannya 100 persen menjadi Rp 20 ribu. "Hari ini saya sudah menjual 100 porsi lebih. Keuntungannya ya kira-kira Rp 3 juta," ujar Fitria.
Di lokasi yang sama, keuntungan melimpah juga diperoleh Sanusi (27), seorang pedagang minuman. "Mana mungkin saya bisa dapat keuntungan hingga ratusan ribu kalau hari biasa," katanya.
Menurut Sanusi, jika di hari biasa teh botoh dijualnya seharga Rp 3 ribu, khusus di ajang Jakarnaval ini dia naikkan hingga Rp 5 ribu. "Mumpung ramai ya cari kesempatan cari untung," terangnya.
Perilaku aji mumpung para pedagang dan minuman itu justru dikeluhkan para penonton Jakarnaval. Salah satunya Halasan Moerdani (30). Warga asal Jatinegara, Jakarta Timur ini mengaku kaget saat memesan soto madura. "Ini pemerasan namanya. Masak harga soto pinggir jalan kayak gini seporsi Rp 20 ribu," ujarnya.