Senin, 26 Mei 2014 Reporter: Folmer Editor: Widodo Bogiarto 7110
(Foto: Hendi Kusuma)
Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo mengatakan, selain bertujuan mempercantik kota, keberadaan taman di ibu kota semestinya bisa multi manfaat untuk warga, baik pohon yang dibuat kayu maupun buah-buahannya. Selain itu, taman kota juga berfungsi sebagai kawasan hijau untuk meredam polusi serta daerah resapan air.
Dari data Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI Jakarta menyebutkan, jumlah taman di seluruh wilayah Jakarta mencapai 1.178 taman. Jika dilihat secara jumlah memang cukup banyak. Namun, kondisinya dianggap belum berhasil membuat Jakarta tampak lebih hijau dan lebih asri. Seharusnya taman kota dapat menjadi alternatif ruang publik sekaligus menjadi media bersosialisasi. Bahkan fungsi taman di sejumlah kota besar di dunia berperan sebagai pusat aktivitas sosial dan budaya masyarakatnya.
Keinginan Jokowi ini disampaikan pada Rapat Pimpinan (Rapim) terakhir yang digelar di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (26/5). Rapim tersebut membahas sejumlah masalah di antaranya penanaman tamanan herbal atau tanaman obat keluarga (toga) di kampung-kampung atau lingkungan.
Di sisi lain, Wakil Gubernur DKI, Basuki Tjahaja Purnama menambahkan, selain dipercantik rumputnya, taman bisa dimanfaatkan untuk menanam pohon obat-obatan. "Taman itu kan kalau nggak cuma rumput indahnya kan kalau bisa buat obat bagus. Yang lebih menarik konsepnya, duitnya bukan dari kita tapi dari swasta dan mereka mau menjaga kesinambungannya," Basuki.
Untuk mewujudkan taman tumbuh-tumbuhan yang berkhasiat untuk obat, Basuki berencana membeli lahan warga untuk dijadikan taman obat herbal. "Tergantung apa yang masyarakat setempat lakukan dari PKK itu Toga berlaku dengan baik. Tapi nggak ada lahan, nanti kita beli lahan. Jadi kan di kampung-kampung kumuh nggak ada lahan, jadi kalau rumah orang yang mau dijual kita robohkan. Jadi selain ada taman, ada wilayah bermain," ujarnya.
Bahkan, menurut Basuki, Jokowi meminta pengadaan lahan untuk pembangunan taman itu dikebut, sebab penyediaan ruang terbuka tersebut dapat mengatasi konflik sosial di masyarakat. Sebab, keberadaan taman diyakini mampu meredam konflik, karena warga lebih memilih berolahraga ketimbang bertikai.
Basuki menambahkan, Pemprov DKI juga berupaya taman atau ruang terbuka ini tidah salah sasaran atau disalahgunakan sebagai parkir mobil atau sepeda motor.
Sekadar diketahui Pemprov DKI akan menyediakan taman di semua Rukun Warga (RW) di lima wilayah ibu kota. Untuk merealisasikan program taman tersebut, Pemprov DKI mengalokasikan anggaran sekitar Rp 3 triliun.