Rabu, 21 Mei 2014 Reporter: Folmer Editor: Lopi Kasim 4126
(Foto: doc)
Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama mengatakan, pihak kepolisian hingga saat ini terus menyelidiki temuan narkoba dan senjata api di kantor pengelola Diskotek Stadium, Taman Sari, Jakarta Barat.
Penyelidikan dilakukan karena diduga pihak manajemen Diskotek Stadium terlibat dalam kegiatan distribusi narkoba.
"Manajemen dan pemilik akan diselidiki karena ditemukan senjata dan beberapa narkoba di lacinya. Berarti bisa jadi mereka ikut jual. Ini lagi diselidiki," kata Basuki di Balaikota Jakarta, Rabu (21/5).
Dikatakan Basuki, Pemprov DKI Jakarta dan Polri telah sepakat untuk menutup operasional Diskotek Stadium secara permanen. Bahkan, Pemprov DKI memastikan tidak akan mengeluarkan izin tempat hiburan baru untuk mengganti keberadaan Stadium.
"Ya tutup permanenlah. Kita enggak mau kasih (izin lagi) nggak ada urusan. Makanya kalau dia ganti nama gimana? Ganti nama kalau sama manajemennya nggak bisa," tegasnya.
Menurut Basuki, penutupan Diskotek Stadium sudah sesuai kesepakatan bersama dengan Mabes Polri dalam upaya pemberantasan jaringan narkoba di tempat hiburan malam di ibu kota.
Dalam klausul kesepakatan tersebut, Pemprov DKI berkomitmen untuk langsung menutup operasional diskotek di ibu kota yang kedapatan menjadi tempat peredaran narkoba.
Basuki pun menjamin aturan yang telah diterapkan oleh Pemprov DKI tidak akan tebang pilih.
"Kalau tidak, nanti orang berpikir saingan bisnis. Harus yang gede dihajar dulu. Kalau yang kecil-kecil masih nekat, ya memang kurang ajar. Disikat saja semuanya itu," tegasnya lagi.
Sekadar diketahui Diskotek Stadium telah berulang kali terjaring razia narkoba. Tempat hiburan malam yang terletak di kawasan Mangga Besar, Tamansari, Jakarta Barat, itu telah resmi ditutup secara permanen sejak pekan lalu. Hal itu dilakukan pasca tewasnya seorang pengunjung yang juga anggota Polri akibat overdosis narkoba.