Pembangunan Rusunawa Rawa Bebek Mangkrak

Rabu, 21 Mei 2014 Reporter: Jhon Syah Putra Kaban Editor: Widodo Bogiarto 8657

rusun rawa bebek terbengkalai

(Foto: Jhon Syah Putra Kaban)

Pembangunan  rumah susun sederhana sewa (rusunawa) di Rawa Bebek, Cakung, Jakarta Timur, yang rencananya diperuntukan bagi pekerja yang mencari nafkah di kawasan Cakung, sudah tiga bulan ini mangkrak.  Saat ini, tidak ada aktifitas apapun di areal bangunan yang diresmikan Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo bersama Menteri Perumahan Rakyat (Menpera) Djan Faridz dan Menko Perekonomian Hatta Rajasa pada  Februari 2013 lalu.   

Sudah lama pembangunannya berhenti. Kita tidak tahu alasannya kenapa

Dari pantauan Beritajakarta.com, di areal seluas 3 hektare itu, hanya terlihat kerangka bangunan yang melompong. Pagar seng yang berfungsi sebagai pengaman pekerjaan, sudah mulai bolong di sana sini.  Kayu penopang juga sudah mulai rapuh. Selain itu, tampak alang-alang sudah mulai tumbuh di sekitar proyek. Tidak seorang pun pekerja atau peralatan proyek terlihat di lokasi itu. Padahal saat peresmian, Menpera Djan Faridz menjanjikan Rusunawa Rawa Bebek paling telat dirampungkan pada Desember 2013.

“Sudah lama pembangunannya berhenti. Kita tidak tahu alasannya kenapa,” ujar Riya, salah satu warga di sekitar lokasi proyek, Rabu (21/5).

Pembangunan itu merupakan hasil kerjasama Kementerian Perumahan Rakyat serta Pemprov DKI Jakarta yang akan membangun 14 unit menara (tower) Rusunawa di Rawa Bebek.

Tahap pertama, Kemenpera akan membangun 6 unit menara terlebih dahulu yang direncanakan akan rampung pada Desember 2013. Sementara sisa menara lainnya akan dikerjakan pada 2014. Anggarannya Rp 98 miliar untuk enam tower pertama. Satu tower seharga Rp 16,3 miliar itu mampu menampung 616 buruh lajang. Artinya, ada 3.600 buruh yang dapat tinggal di rusun tersebut. Jumlah pekerja yang diserap untuk tinggal di rusun khusus lajang ini lebih banyak dibanding rusun model keluarga.

Satu unit kamarnya akan dihuni empat orang buruh lajang. Artinya, dengah harga sewa per kepala Rp 50.000, satu unit kamar di Rusunawa Rawa Bebek menjadi Rp 200.000 per bulan. Namun, jumlah itu belum termasuk biaya fasilitas umum lainnya.

Kasudin Perumahan dan Gedung Pemda Jakarta Timur, Yuli Hartono menolak memberikan keterangan terkait mangkraknya Rusunawa Rawa Bebek. Sebab pembangunan rusunawa itu bukan kewenangannya. "Silahkan langsung tanya ke dinas," kilahnya.

Hal senada diungkapkan Kepala Pengelola Rusun Wilayah III Dinas Perumahan DKI Jakarta, Jefyodia Julian. "Mohon maaf saya tidak bisa memberikan tanggapan apa-apa," tukasnya.

BERITA TERKAIT
Rusunawa Tambora Pertama Milik Pemprov DKI Yang Menggunakan Lift

Jokowi: Rusunawa Tambora Sekelas Apartemen

Jumat, 16 Mei 2014 7702

rusun_marunda_jakut_dokbjcom_6.jpg

Rusunawa Banyak Dihuni Mahasiswa STIP

Rabu, 07 Mei 2014 7390

rusun_marunda_jakut_dokbjcom_6.jpg

12 Unit Rusunawa Marunda Dikosongkan

Rabu, 30 April 2014 5659

kuburan cina cibesel

90 KK di TPU Cibesel Bakal Pindah ke Rusunawa

Rabu, 23 April 2014 4431

Bangunan Sekolah Rusak

Basuki : Gedung Sekolah Tua Harusnya Dirobohkan

Jumat, 02 Mei 2014 5191

BERITA POPULER
Pemkot Jakut Bantu Perketat Pengawasan Rusunawa Marunda

Pemkot Jakut Bantu Perketat Pengawasan Rusun Marunda

Jumat, 21 Juni 2024 468506

Dishub Gandeng Waze Luncurkan Fitur Navigasi Ganjil Genap

Dishub Gandeng Waze Luncurkan Fitur Navigasi Ganjil Genap

Kamis, 19 Oktober 2017 307242

90 Sanggar Betawi Belum Punya Badan Hukum

90 Sanggar Betawi Belum Punya Badan Hukum

Jumat, 10 Juli 2015 285055

 Libur Natal, 36.871 Pengunjung Padati TMII

TMII Dipadati Pengunjung

Jumat, 25 Desember 2015 283952

 4500 Warga Ramaikan Karnaval KBT

Karnaval KBT Dipadati Ribuan Warga

Minggu, 30 Agustus 2015 282631

Bagikan ke :
BANG JAKI +indeks
POTRET JAKARTA +indeks
VIDEO +indeks