Selasa, 05 Januari 2016 Reporter: Erna Martiyanti Editor: Rio Sandiputra 7293
(Foto: Yopie Oscar)
Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama tolak permintaan sopir metromini yang menginginkan agar Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI memberikan gaji Rp 8 juta. Padahal penawaran yang diberikan jika bergabung ke Transjakarta sudah dua kali upah minimum provinsi (UMP), yang tahun ini mencapai Rp 3,1 juta.
"Itu namanya ngelunjak gitu loh. Saya sudah katakan kami berikan yang terbaik. Ada asuransi segala macem sudah terbaik. Nah kalau kamu nggak mau, nggak usah kerja sama kami," ujar Basuki di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (5/1).
Basuki pun mempertanyakan penghasilan yang didapat para sopir metromini sekarang. "Kamu (sopir) saat bawa metromini dapet nggak?," tanya Basuki.
Basuki meminta kepada angkutan umum untuk bersaing secara sehat. Karena penumpanglah yang akan memilih untuk menggunakan angkutan umum. "Kita bersaing saja, santai saja. Tergantung orang Jakarta kok, mereka mau naik bus yang mana, mau Rp 3.500 sama kita atau naik bus yang butut? Silakan kamu boleh pilih," ucapnya.
Kendati demikian, Basuki meminta agar para sopir tidak perlu berdemo. Karena kebijakan yang diambilnya ini bertujuan untuk memperbaiki kualitas angkutan umum di ibu kota.
"Saya bilang nggak usah ngancam kami, nggak usah demo. Soalnya Jakarta ini kalau nggak begitu sampai kiamat nggak akan beres," tandasnya.