Selasa, 01 Desember 2015 Reporter: Budhi Firmansyah Surapati Editor: Lopi Kasim 2622
(Foto: Reza Hapiz)
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, akan mengambil alih pengelolaan dan pengembangan Taman Ismail Marzuki (TIM). Namun, pengambilalihan tersebut tak akan mengubah peran sebagai pusat seni di Jakarta.
Wakil Gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat mengatakan, pengambilalihan pengelolaan TIM dari BPPJK ke UPT akan diikuti oleh pengembangan. Saat ini, Pemprov DKI Jakarta tengah menyusun master plane pengembangan kawasan TIM.
"Kita akan bikin master plane TIM seperti apa. Tapi itu untuk pusat seniman budayawan dan bukan pusat komersial," ujar Djarot, Selasa (1/12).
Nantinya, kata Djarot, master plane yang disiapkan akan mengakomodir kebutuhan dan keinginan budayawan serta seniman. Di antaranya, pembangunan galeri sebagai outlet hasil karya seni.
Akan tetapi, lanjut Djarot, karya yang ditampilkan harus karya-karya terbaik. Namun, karya seniman tersebut akan diseleksi dewan kurator sebelum masuk ke TIM.
"Di Ancol ada pasar seni tapi nanti yang lebih hebat ada di TIM. Makanya harus ada dewan kurator yang benar-benar menyeleksi karya seniman yang bisa masuk, kalau urusan promosi nanti kami," tandasnya.