Selasa, 01 Desember 2015 Reporter: Budhi Firmansyah Surapati Editor: Rio Sandiputra 3259
(Foto: Reza Hapiz)
Forum Seniman Jakarta (Formanja) menginginkan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta membangun galeri lukis dan menata pujasera di Taman Ismail Marzuki (TIM), Jakarta Pusat. Ini agar seniman lukis di Jakarta bisa terakomodir karyanya.
"Dari pada dibuat rumah makan yang membuat kumuh, baik dibuat galeri. Teman-teman kami di Pasar Baru terpaksa memajang karya di pedestrian karena tidak ada outlet," ujar KP Hardi Danuwijoyo, Ketua Formanja, saat bertemu Wakil Gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat, Selasa (1/12).
Menurut Hardi, jika menjual lukisan di galeri-galeri yang sudah ada, seniman harus membagi hasil penjualan antara 50-60 persen. Hal ini dirasa sangat tidak manusiawi.
Sementara Wakil Gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat mengatakan, khusus mengenai TIM, saat ini Pemprov DKI tengah melakukan pengembangan. Selain mengubah pengelolaan menjadi dibawah Unit Pelaksana Teknis (UPT), Pemprov DKI juga sedang mempersiapkan rencana pengembangan TIM.
"Termasuk warung-warung makannya juga ditata agar tidak kumuh. Kalau untuk galeri akan kita masukkan dalam master plane, bagi hasilnya bisa saja 10 persen untuk biaya perawatan," katanya.
Menurut Djarot, ditengah era globalisasi yang syarat dengan agresi budaya asing, penguatan seni dan budaya di Jakarta amat penting. Sebab, salah satu yang akan membentengi serangan asing adalah melalui budaya dan seni.