Kamis, 08 Mei 2014 Reporter: Folmer Editor: Widodo Bogiarto 3749
(Foto: doc)
Untuk mendongkrak pelayanan Transjakarta yang sering dikeluhkan penumpang, Pemprov DKI Jakarta akan memberikan pelatihan bagi para pramudi atau sopir bus. Bahkan, untuk memacu mereka bekerja dengan profesional, Wakil Gubernur DKI, Basuki Tjahaja Purnama berencana memberikan gaji pramudi bus Transjakarta gandeng sebesar tiga kali lipat Upah Minimum Provinsi (UMP) DKI. UMP di Jakarta tahun ini mencapai Rp 2,4 juta.
Menurut Basuki, pelatihan bertujuan untuk menciptakan pramudi Transjakarta yang tertib berlalu lintas dan sadar akan keselamatan penumpang. Karena dengan pelayanan yang baik akan memancing pengguna kendaraan pribadi beralih ke Transjakarta.
"Kami akan memberikan gaji sebesar tiga kali UMP kepada pramudi bus articulated (gandeng). Jadi tidak ada lagi sopir yang melanggar dan mengemudi ugal - ugalan di jalanan," kata Basuki di Monas, Kamis (8/5).
Basuki menegaskan, pihaknya juga tidak akan segan untuk menertibkan oknum-oknum petugas yang sering menyalahgunakan izin kir. Sebab, tingginya tingkat kecelakaan angkutan umum mengakibatkan warga enggan beralih ke angkutan umum.
"Kita tindak dan penjarakan oknum melakukan pelanggaran kir. Kita tidak akan perduli terhadap orang yang tidak peduli terhadap nyawa orang lain. Tugas kami melindungi keselamatan warga DKI yang mau menggunakan angkutan umum," tegasnya.
Sekadar diketahui, Basuki didampingi Duta Besar Swedia untuk Indonesia Ewa Polano, Presiden Direktur PT United Tractors (ATPM Scania) Djoko Pranoto, Direktur Utama PT Transportasi Jakarta Antonius NS Kosasih, serta sejumlah jajaran pejabat Pemprov DKI melakukan uji coba bus merek Scania di Monas, Kamis pagi.
Bus Scania yang dijajal mantan Bupati Belitung Timur ini berbahan bakar gas yang berstandar Euro6, berkapasitas 140 orang (42 tempat duduk), dan tinggi lantainya telah menyamai tinggi halte Transjakarta.