Kamis, 08 Mei 2014 Reporter: Ari Cleofatra Fernandea Editor: Widodo Bogiarto 4151
(Foto: Wahyu Ginanjar Ramadhan)
Kapok membeli bus yang berkarat, Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama tertarik membeli bus untuk menambah armada Transjakarta dari Eropa. Hari ini, Kamis (8/5), Bus Rapit Transit (BRT) bermesin Scania dari Swedia unjuk kebolehan di ibu kota. Kedepan, diharapkan produk bus asal Jerman, Mercedez Benz pun bisa mendemonstrasikan keunggulannya pada Pemprov DKI.
Basuki bersama Duta Besar Swedia untuk Indonesia, Ewa Polano serta perwakilan PT United Tractors Tbk, selaku produsen Scania, menjajal bus tersebut mulai dari pelataran Monas hingga Bundaran Hotel Indonesia (HI).
Basuki menegaskan, Pemprov DKI mulai tahun depan akan menggunakan bus yang memiliki kualitas baik dan daya tahan yang paling lama. "Tidak hanya Scania, Mercedes Benz juga kami inginkan masuk tahun depan. Tetapi paling tidak, kualitas busnya nanti harus standarnya seperti ini (Scania)," ujar Basuki.
Menurut Basuki, soal harga yang lebih mahal bukan menjadi hambatan asal berkualitas dan tahan lama. "Yang penting kan sesuai dengan keadaan Jakarta. Makanya suspensinya harus bagus untuk menghadapi medan jalan ibu kota," kata mantan Bupati Belitung Timur ini.
Dalam kesempatan yang sama, Sekretaris Dinas Perhubungan (Dishub) DKI, Mirza Aryadi menjelaskan,
uji coba bus seharga Rp 5,8 miliar itu untuk menjawab kebutuhan warga ibu kota, terkait moda transportasi pendukung sistem BRT.
"Bus harus memenuhi asas ekonomis dan berstandar internasional. Makanya sekarang kita lagi mengecek dari segi suku cadangnya. Bahan bakar boros apa tidak dan memenuhi standar dunia atau tidak," tandas Mirza.
Meski kualitas Scania tergolong bagus, kata Mirza, Dishub DKI K tidak akan terburu-buru untuk membeli bus tersebut untuk menambah armada Transjakarta. Menurutnya, semua komponen bus harus terlebih dulu harus melalui proses pelelangan dalam Unit Layanan Pengadaan (ULP) dan sistem e-Catalog. Selain itu, masih ada produsen lain seperti, Mercedez Benz yang juga akan unjuk kebolehannya tahun ini.
Mirza menambahkan, saat ini DKI memang berencana membeli armada tambahan bus Transjakarta sebanyak 450 unit bus gandeng dan 1.800 unit bus single dengan anggaran Rp 3,2 trilliun.