Senin, 16 November 2015 Reporter: Andry Editor: Rio Sandiputra 3232
(Foto: doc)
Proyek sodetan Sungai Ciliwung yang dikerjakan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kemenpupera) akan selesai 2017 mendatang. Lambannya pengerjaan karena banyak warga yang menguasai lahan milik negara.
"Sodetan baru selesai 2017. Memang sedikit lamban karena mesin bor nggak bisa masuk dua sekaligus. Itu masalahnya cuma satu saja, sudah terlalu banyak orang menguasai lahan," ujar Basuki Tjaha
ja Purnama, Gubernur DKI Jakarta, Senin (16/11).Basuki mengaku upaya Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI membebaskan bantaran kali dan sungai dari penduduk memerlukan waktu. Mengingat, banyak warga yang sudah tinggal puluhan tahun lamanya di bantaran sungai. "Kalau kita mau geser orang, mereka bilang gini, sudah 70 tahun tinggal di situ," ucapnya.
Menurut Basuki, akibat persoalan tersebut, banyak kali dan sungai yang tidak bisa dikeruk karena di kanan dan kiri bantaran sudah dipenuhi penduduk. Salah satunya di kawasan Cakung Green yang kondisinya telah penuh sesak dengan permukiman warga.
"Kita dari tahun lalu sama mulai tahun ini sudah keruk besar-besaran. Tapi itu masih ada banyak pembangkangan. Alat berat gak kerja di atas 10 jam. Niatnya apa? Oknum Dinas Tata Air pengen pakai swasta, cuma buat ngaduk-ngaduk doang terus dapat duit," katanya.
Basuki berharap, di 2016 pejabat di Dinas Tata Air DKI semakin bersih dan tidak ada yang bermain dalam kasus alat berat seperti yang masih terjadi pada tahun ini. Sehingga proses normalisasi kali, sungai dan saluran dapat lebih maksimal untuk mengatasi persoalan banjir di Jakarta.
"Saya harap 2016 makin bersihlah, oknum yang gak mau kerjain alat berat, gak mau kerja," tandasnya.