Rabu, 07 Mei 2014 Reporter: Nurito Editor: Erikyanri Maulana 7159
(Foto: Nurito)
Wajah dunia pendidikan di ibu kota kembali tercoreng. Belum tuntas kasus meninggalnya Renggo Khadafi (11), siswa kelas lima SDN 09 Makasar yang diduga dianiaya kakak kelasnya, kini muncul kembali dugaan pelecehan seksual yang dialami W (11), siswi kelas tiga SDN Pondok Rangon 06 Petang. Ironisnya, W Diduga dicabuli oleh oknum guru di toilet sekolah. Alhasil, korban kini mengalami trauma dan enggan sekolah.
Kasus dugaan pelecehan seksual yang dialami korban ini terungkap oleh ibu korban, MN (45) yang curiga dengan perubahan prilaku serta cara berjalan anaknya. Awalnya, korban tidak mau mengaku saat sang ibu menanyakan perubahan prilakunya tersebut. "Anak saya mengeluh sakit dan katanya selakangannya digigit semut," ujar MN, Rabu (7/5).
Namun, pada keesokan harinya, atau pada Kamis (1/5), korban justru mengerang kesakitan di bagian kemaluannya. Oleh sang ibu, W kemudian dilarikan ke rumah sakit ibu dan anak yang tidak jauh dari rumahnya. "Dari keterangan dokter, anak saya harus divisum di RS Polri. Katanya, kemaluan anak saya seperti habis dianiaya," kata MN yang sehari-hari berprofesi sebagai buruh cuci rumah tangga dengan penghasilan Rp 300 ribu per bulan.
Karena tak punya uang untuk melakukan visum, ibu korban akhirnya melaporkan kejadian tersebut ke Mapolres Jakarta Timur. Saat perjalanan menuju rumah sakit, korban akhirnya mau menceritakan kejadian yang dialaminya. Kepada sang ibu, W mengaku sebetulnya selangkangannya tidak digigit semut. Namun, ia mengaku diajak jalan oleh seorang gurunya berinisial M. Korban kemudian menceritakan jika dirinya tidak sadar lagi dan baru sadar sudah berada di wc putra siswa dan merasakan rasa sakit cukup hebat pada kemaluannya.
Mendengar cerita itu, sang ibu pun kaget. Ia kemudian mendatangi Kepala SDN Pondok Rangon 06, Sukirno di kantornya dan menceritakan apa saja yang dialami anaknya tersebut. Oleh kepala sekolah, dirinya kemudian diminta untuk tidak melaporkan hal ini ke polisi.
Akibat kejadian ini, sambung MN, korban enggan pergi ke sekolah sejak sepekan terakhir. Sehari-hari korban tinggal bersama kakak dan ibunya di Cimanggis, Depok. Sedangkan ayah korban sudah dua tahun belakangan tidak tinggal bersama lantaran bercerai dengan ibu korban.
Kepala SDN Pondok Rangon 06 Petang, Sukirno mengaku terkejut d
engan adanya kabar tersebut. Pihaknya mengaku sudah memanggil oknum guru yang diduga melakukan pelecehan sesksual terhadap korban. Dirinya juga mengaku sudah dimintai keterangan oleh aparat Polres Jakarta Timur terkait hal ini. "Jujur saya langsung droop. Sementara ini saya juga tidak boleh banyak bicara oleh polisi karena kasus ini masih dalam penyelidikan polisi," katanya.Kasat Reskrim Polres Jakarta Timur, AKBP Didik Sugiarto menambahkan, pihaknya masih melakukan penyelidikan terkait kasus ini "Masih kita selidiki semuanya. Kami juga pro aktif mendatangi sekolah dan rumah sakit untuk mengungkap kasus ini," tandasnya.