Kamis, 05 November 2015 Reporter: Aldi Geri Lumban Tobing Editor: Widodo Bogiarto 8951
(Foto: Aldi Geri Lumban Tobing)
Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST) Jalan Galur Sari, RW 01, Kelurahan Utan Kayu Selatan, Matraman, Jakarta Timur, direncanakan mulai beroperasi tahun depan. Tempat pengolahan sampah modern dan ramah lingkungan itu akan menempati lokasi Tempat Pembuangan Sampag Sementara (TPS) di wilayah tersebut.
"Kita lagi usulkan ke Dinas Kebersihan sistem pengolahan sampahnya yang nanti akan dipakai. Dulu saya sudah usulkan tahun 2014, tapi Sudin Kebersihan pakai teknologi lain, tapi malah sekarang tidak jadi. Tahun 2015 ini kita usulkan lagi," kata Hari Nugroho, Camat Matraman, Kamis (5/11).
Menurut Hari, pengolahan sampah di lahan seluas 1.500 meter persegi itu akan menggunakan teknologi anaerobic digestion.
"Jadi pengolahan sampahnya langsung di situ dan produk yang dihasilkan berupa biogas. Pakai teknologi anaerobic digestion, merubah sampah organik diolah menjadi biogas atau gas methane menjadi listrik atau gas untuk masak," ujar Hari.
Saat ini, menurut Hari, sambil pembangunan fisik kantor berjalan, pihaknya terus menggencarkan sosialisasi kepada stakeholder. Sementara pengadaan alat pengolah sampahnya baru akan direalisasikan tahun 2016.
"Pengadaan alat pengolah sampahnya tahun 2016. Tahun ini tahap sosialisasi kepada para stakeholder khususnya warga masyarakat yang langsung berhubungan dengan lokasi TPS dan kelurahan terkait seperti Kelurahan Utan Kayu Selatan dan Kelurahan Utan Kayu Utara," ucap Hari.
Kecamatan Matraman menghasilkan sebanyak 120 ton per hari dari enam kelurahan. Dengan adanya TPST itu, tentunya dapat mengurangi volume sampah.
"Sampah yang masuk ke TPST 40 ton. Itu nanti yang akan diolah, yang organik masuk mesin pengolahan. Sebanyak 40 ton sampah bisa menghasilkan 300 kilowatt kalau dipakai untuk energi. Sementara sampah anorganik masuk bank sampah. Sedangkan 10 persen sisanya seperti kayu, kaca, ban bekas dibuang ke TPST Bantar Gebang," tandas Hari.