Kamis, 05 November 2015 Reporter: Rudi Hermawan Editor: Rio Sandiputra 4988
(Foto: Rudi Hermawan)
Adanya masalah pengangkutan sampah ke TPST Bantar Gebang, berpengaruh terhadap jumlah sampah yang ada di Jakarta Selatan. Dari 1.300 ton per hari yang seharusnya dibuang ke Bantar Gebang, hanya 650 ton saja berhasil dibuang ke sana.
Kepala Suku Dinas Kebersihan Jakarta Selatan, Budi Mulyanto mengaku, saat ini memang terjadi penumpukan sampah. Hal ini disebabkan truk sampah baru bisa melintas ke TPST Bantar Gebang Bekasi, Jawa Barat pukul 21.00-05.00. Sehingga pengiriman sampah hanya bisa dilakukan satu kali dalam satu hari.
"Otomatis terjadi penumpukan, biasanya bisa dua rit sekarang satu rit. Jadi hanya separuh yang terangkat dari 1.300 ton, hanya 650 ton sampah yang terangkat ," ujar Budi, Kamis (5/11).
Sedangkan bank sampah, lanjut Budi, belum efektif mengurangi jumlah sampah. Menurutnya yang paling efektif mengurangi volume sampah yakni dengan mesin penghancur sampah.
"Bank sampah tidak terlalu signifikan kurangi sampah, paling hanya 1 persen. Karena hanya botol plastik dan sampah organik yang mempunyai nilai ekonomis saja yang diambil," katanya
Pantauan Beritajakarta.com, di Depo Kramat Pela, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan ada lima truk sampah sudah terisi penuh yang belum juga jalan. Sementara delapan truk bermuatan penuh terlihat parkir di bahu Jalan Sultan Iskandar Muda, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan.