Senin, 05 Mei 2014 Reporter: Folmer Editor: Agustian Anas 5355
(Foto: doc)
Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki T Purnama menegaskan tidak akan membatalkan proyek Mass Rapid Transit (MRT) koridor Selatan-Utara (Lebak Bulus-Kampung Bandan).
Pernyataan itu disampaikan Basuki menanggapi permintaan segelintir warga Fatmawati yang menginginkan pembangunan MRT jalur Selatan-Utara dibatalkan karena kajian yang salah.
Basuki mengakui kajian Japan International Coorporation Agency (JICA) mengenai pembangunan rute MRT Lebak Bulus-Kampung Bandan tidak sesuai dengan perkembangan kota Jakarta saat ini. Namun, bukan berarti proyek MRT rute Lebak Bulus - Kampung Bandan dibatalkan.
"Pembangunan MRT tidak boleh batal karena Jakarta perlu dua rute. Tapi, kalau suruh pilih mana yang seharusnya didahulukan, ya seharusnya rute Timur-Barat yang lebih dahulu dibangun karena kawasan itu paling padat," tegas Basuki di Balaikota, Senin (5/5).
Dahulu, kata Basuki, kawasan yang dilalui pembangunan MRT rute Selatan-Utara memang padat. Namun setelah 20 tahun berjalan, yang dibangun dahulu seharusnya MRT rute Timur-Barat.
"Hanya saja kajian MRT rute Timur-Barat hinga saat ini tidak ada," ujar pria yang akrab disapa Ahok itu.
Meski demikian, lanjut Basuki, pembangunan MRT rute Timur-Barat lebih penting dilihat dari perkembangan di bidang perumahan dan kendaraan yang masuk ke Ibu Kota dalam beberapa tahun terakhir.
"Apalagi kalau dari selatan kan sudah dilayani loopline kereta api. Asalkan, dibangun underpass dan flyover di tiap pelintasan, kereta api bisa melayani tiap satu menit. Kereta Api dengan MRT sama. Bedanya cuma yang satu PT KCJ, yang satu lagi PT MRT," ungkapnya.