Kamis, 24 April 2014 Reporter: Ari Cleofatra Fernandea Editor: Erikyanri Maulana 4530
(Foto: doc)
Upaya mewujudkan sarana transportasi massal yang aman dan nyaman terus dilakukan Pemprov DKI Jakarta. Ya, selain tengah mengerjakan proyek Mass Rapid Transit (MRT) rute selatan - utara atau Lebak Bulus - Bundaran HI dan Kampung Bandan, rencananya juga akan dilanjutkan dengan pembangunan MRT rute timur ke barat atau Balaraja - Cikarang.
Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki T Purnama mengatakan, pembangunan sarana transportasi berbasis rel tersebut mustahil akan rampung jika dalam pembangunannya tidak dibantu pemerintah pusat dan pihak terkait. Terlebih, wacana pembangunan MRT rute timur ke barat akan bersinggungan dengan Provinsi Jawa Barat dan Banten.
"Sekarang ini MRT yang dibangun dari selatan ke utara. Timur ke barat belum dimulai, kami sudah minta studi ini dianalisa. Tapi, kan Jabar dan Banten keberatan. Makanya, nggak mungkin kalau tanpa bantuan pemerintah pusat," ujar Basuki di Balaikota, Kamis (24/4).
Mantan Bupati Belitung Timur ini menuturkan, untuk pembangunan MRT rute timur ke barat akan dikelola sendiri oleh Pemprov DKI. Sebab, pihaknya tidak ingin pembangunan moda transportasi ini berlarut-larut karena sudah dinantikan oleh warga ibu kota.
Dikatakan Basuki, pihaknya juga sudah mengadakan proses pemilihan mitra kerja (beauty contest) dari bagi pihak asing maupun lokal untuk menggarap proyek MRT rute timur ke barat dengan sistem public private partnership.
Dengan beauty contest diharapkan lebih mempercepat proyek pembangunan MRT timur ke barat tanpa harus menunggu perusahaan asal Jepang menggarapnya. "Kami ingin yang timur ke barat dikerjakan oleh DKI. Tapi, kalau tanpa bantuan pemerintah pusat nggak mungkin ekspansi ke wilayah lain (Balaraja - Cikarang)," kata Basuki.
Ditambahkan Basuki, jika ada dukungan dari pusat, maka proyek MRT rute timur - barat segera berjalan tahun ini juga sehingga diharapkan akan rampung tak lama setelah MRT rute selatan - utara yang saat ini tengah berlangsung.