Kamis, 15 Oktober 2015 Reporter: Erna Martiyanti Editor: Lopi Kasim 13809
(Foto: Yopie Oscar)
Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengaku tengah memperjuangkan guru bantu di ibukota diangkat menjadi calon pegawai negeri sipil (CPNS). Saat ini, di Jakarta tercatat ada lebih dari 5.000 orang guru bantu. Sementara itu, secara bertahap honorer di Jakarta telah diproses menjadi CPNS.
"Guru bantu ada 5.000 orang lebih. Itu juga kita lagi perjuangkan untuk terima. Ini bukan bicara pantas tidak pantas. Ini bicara adil tidak adil," kata Basuki saat memberikan Surat Keputusan (SK) CPNS kepada 292 honorer, di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (15/10).
Dikatakan Basuki, pihaknya telah memutuskan untuk tidak menerima PNS terlebih dahulu. Pihaknya akan mengutamakan dari honorer dan guru bantu yang ada. Karena mereka sudah puluhan tahun bekerja. "Ketika daerah lain sudah terima tentu kita Jakarta harus terima juga," ucapnya.
Kendati demikian, Basuki mengingatkan agar tidak mudah puas dengan status yang diperoleh. Karena saat ini Pemprov DKI Jakarta telah menerapkan aturan yang jelas terhadap PNS yang malas bekerja. Bahkan honorer yang telah memiliki SK CPNS, bisa dicabut jika kinerjanya tidak baik.
"Saya harap jangan berpikir sekarang jadi PNS aman. Ini CPNS bisa hilang semua CPNS-nya, kalau tidak kerja dengan baik pada masa orientasi ini. Sekarang DKI mulai berbeda. Kami sudah memecat banyak sekali orang jadi PNS," ujarnya.
Ditambahkan Basuki, banyak tenaga honorer yang rajin saat belum diangkat. Namun setelah mendapatkan SK, kinerjanya menurun drastis. "Pengalaman saya honorer itu banyak oknum, waktu dia honorer rajinnya minta ampun, begitu jadi PNS, mulai santai," tandasnya.