Kamis, 15 Oktober 2015 Reporter: Suriaman Panjaitan Editor: Widodo Bogiarto 5339
(Foto: Ilustrasi)
Sebanyak 11 alat berat yang selama berbulan-bulan berada di areal pembangunan Waduk Marunda di Kampung Bambu Kuning RW 02, Kelurahan Marunda, Cilincing, Jakarta Utara, mulai dipindahkan.
Ditariknya belasan alat berat tersebut membuat warga khawatir, pembangunan waduk yang diresmikan Joko Widodo saat Gubernur DKI Jakarta tersebut, betul-betul akan terhenti total. Pasalnya, proyek waduk yang rencananya memiliki luas 56 hektare ini telah terhenti sejak 1,5 tahun lalu.
"Dulu mau dibikin waduk, tapi belum selesai dikeruk, kenapa semua alat langsung ditarik," kata Sumarno, (40), warga setempat, Kamis (15/10).
Sumarno mengatakan, akibat belum rampungnya pembangunan waduk, pada Januari lalu lingkungannya terendam banjir hingga satu meter.
"Saya harap pembangunan waduk dilanjutkan supaya warga tidak kebanjiran melulu kalau musim hujan," ujar Sumarno.
Pantauan Beritajakarta.com, suasana areal waduk tampak lenggang. Tak kegiatan apapun di lokasi tersebut.
Kepala Bidang Aliran Sungai dan Pantai Sistem Aliran Timur Dinas Tata Air DKI Jakarta, Irvan Amtha membenarkan, pihaknya telah menarik 11 alat keruk dari areal proyek Waduk Marunda
. Menurutnya, penarikan tersebut sesuai dengan perintah Kepala Dinas Tata Air DKI, Tri Djoko."Bener, kita tarik dulu sementara. Kita lagi ngeruk saluran penghubung (Phb) di Pademangan Barat," jelas Irvan.
Namun Irvan belum mengetahui kapan pengerukan Waduk Pluit kembali dilanjutkan. "Saya kurang tahu kapan dilanjutkan. Kita tunggu perintah Pak Kadis saja," tukasnya.
Sebelumnya, Camat Cilincing, Nana Hendriana menjelaskan, terhentinya pengerukan waduk, lantaran masih banyak lahan yang belum dibebaskan.
"Lahan yang sudah dibebaskan seluas 36 hektare. Sisanya saat ini masih didata oleh tim dari Pemkot Administrasi Jakarta Utara," ujar Nana.