Rabu, 30 September 2015 Reporter: Rudi Hermawan Editor: Rio Sandiputra 9930
(Foto: Rudi Hermawan)
Pihak Kecamatan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, mengaku kesulitan menertibkan pengemudi ojek berbasis aplikasi yang mangkal sembarangan. Trotoar dan juga bahu jalan di beberapa titik, saat ini dijadikan pangkalan ojek tersebut.
Camat Kebayoran Baru, Edy Suherman mengatakan, pihaknya telah melakukan penertiban di beberapa lokasi. Namun banyak pengojek yang melakukan protes saat diusir.
"Mereka protes saat kita tertibkan, dengan alasan sudah dilegalkan pemerintah. Kendalanya kita tidak punya kewenangan menindak untuk alat transportasinya, paling kita usir," ujarnya, Rabu (30/9).
Bahkan, lanjut Edy, mereka malah mengusulkan agar kita memfasilitasi dan melindungi ojek aplikasi. "Katanya tidak mungkin keliling selama 12 jam, sehingga mereka butuh tempat istirahat," ucapnya.
Meskipun begitu, Edy memerintahkan Satpol PP Kecamatan Kebayoran Baru untuk mencegah trotoar, taman, ataupun bahu jalan di wilayahnya dijadikan pangkalan ojek.
"Saya sudah perintahkan Satpol PP untuk usir mereka. Seperti di Jalan Cipaku dekat Pasar Santa ada ratusan sudah kami usir, dan di Taman Tumbuh Kembang Jalan Pakubuwono. Karena kalau dibiarkan semakin penuh," tandas
nya.