Kamis, 24 April 2014 Reporter: Folmer Editor: Dunih 5395
(Foto: doc)
Masih banyaknya persoalan di Jakarta seperti masalah kesehatan, perumahan dan jalan rusak mengusik Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki T Purnama, untuk berbicara tegas kepada jajaran pejabat dan Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Pemprov DKI Jakarta. Bahkan, ia juga mempertanyakan kinerja sejumlah kepala dinas yang dinilainya belum bekerja maksimal melayani warga Jakarta.
"Tadi pagi, saya baru BBM Pak Rudy (Kadis PU Manggas Rudy Siahaan). Saya bilang, di mana satgasnya Bapak sampai di Jalan Letjen Suprapto itu ada lubang begitu besar Anda tidak tutup? Sampai ada yang meninggal semalam orang jatuh dari motor. Jadi mau mati berapa orang? Di jalan itu sudah tiga kali kecelakaan Anda pun tidak tambal itu jalan," tegasnya saat Perayaan Paskah PNS DKI di Gedung UOB Jl MH Thamrin, Jakarta Pusat, Kamis (24/4).
Pria yang kerap disapa Ahok itu juga berharap PNS DKI menunjukkan kepedulian dan berkarya untuk menyelesaikan berbagai permasalahan warga di ibu kota.
"Saya dan Pak Gubernur berharap sekali PNS Pemprov DKI itu matanya tidak buta. Kita ingin tidak ada yang terlunta-lunta, sakit dan tidak bisa berobat dan atau tidak bisa sekolah. Ini tugas kita untuk merespons itu semua," katanya.
Ia menyingung sejumlah kepala dinas dan birokrat yang menunjukkan gejala tidak peduli pada sejumlah masalah masyarakat. Basuki mencontohkan Fanny Crosby yang tuna netra saja bisa berkarya menciptakan lagu bagus, mengapa jajaran PNS Pemprov DKI yang kondisinya normal tidak bisa maksimal berkarya. Selain menasihati Kepala Dinas PU DKI, Manggas Rudi Siahaan, mantan Bupati Belitung Timur ini juga menyinggung kinerja Dinas Sosial serta Dinas Perumahan dan Gedung Pemerintah DKI yang dinilai kurang tanggap pada masalah warga.
"Saya juga sudah bicara sama Dinsos kenapa mesti saya yang laporkan kepada Anda? Ada orang gila dan terlantar baru Anda urus. Ke Dinas Perumahan juga saya bilang kenapa mesti saya yang laporkan ada ortu yang pensiun terlunta-lunta, padahal punya jasa buat negara ini. Tidak ada rumah terlunta-lunta tidak Anda temukan. Ini semua kan ketidakpedulian," sesalnya.
Ia menegaskan, pernyataan keras dilontarkan karena selama menjabat sebagai Wagub DKI sekitar 1,5 tahun lamanya, dirinya berkeyakinan lebih dari 60 persen warga ingin mewujudkan Jakarta baru.
"Tapi saya tidak peduli siapa Anda, karena sekali lagi saya bukan orang Kristen. Saya hanya orang Indonesia yang beriman pada Kristus, tapi saya tidak akan memilih Bapak Ibu hanya karena punya iman yang sama seperti saya kalau memang kerjanya tidak benar," tegasnya.
Karena itu, ia pun menolak penggunaan dana APBD untuk kegiatan keagamaan. Sebab, bagi Basuki yang terpenting adalah perilaku umat beragama itu bukan hanya karena KTP atau simbol saja.
"Waktu mau ke sini saya bergumul, perlu nggak sih ngabisin APBD untuk acara-acara keagamaan? Saya sampai
ngomong , rata-rata pasti bilang masih perlu. Kenapa? Karena kita beragama. Kita masih beragama tapi sering tidak bertuhan. Di satu perkumpulan semua agama menghabiskan APBD miliaran. Tapi kelakuannya sering tidak beragama, ini yang berbahaya," tandasnya.